HALO SEMARANG – Pemugaran makam tokoh ulama KH Sholeh Darat di komplek TPU Begota mulai dilakukan. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di makam KH Sholeh Darat.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, kegiatan sore ini, mengawali penataan makam Mbah Sholeh Darat. Setelah sebelumnya pihaknya melakukan diskusi yang panjang dengan para kyai dan ahli waris atau dzuriah Mbah Sholeh Darat.
“Pekerjaan penataan makam KH Sholeh Darat meliputi pembangunan cungkup dengan konsep Joglo, penataan jalan masuk, dan penambahan fasilitas MCK dan wudhu. Saya menargetkan, pekerjaan bisa selesai sebelum Desember 2022,” terang Hendi, sapaan akrabnya.
Menurutnya, penataan makam ini akan membuat para peziarah lebih nyaman. Di sisi lain, penataan makam juga sebagai tanda bakti kepada para leluhur khususnya Mbah Sholeh Darat.
“Jalan masuk kami maksimalkan, yang zigzag dibuat lebih pantes agar wilayah ini bisa lebih baik. Saya meminta kontraktor kejar berkah dan pahalanya,” imbuhnya.
Hendi melanjutkan, parkir menjadi pekerjaan rumah paling utama yang harus dipikirkan selanjutnya. Melihat kondisi lokasi TPU Bergota, menurutnya, rekayasa teknis hampir tidak bisa dilakukan. Dia meminta Dinas Perhubungan untuk melakukan rekayasa lalu lintas di seputaran Bergota.
“Bayangan saya hari ini bisa mengaktifkan Jalan Mugas Dalam jadi searah. Satu sisi searah. Dua jalur akan kami pakai buat tempat parkir di sana,” katanya.
Adapun transportasi dari tempat parkir menuju makam, sambung Hendi, bisa mengembangkan transportasi ojek atau gocar. Namun, rencana ini masih diskusi awal.
“Yang penting kita selesaikan dulu disini (di makam),” paparnya.
Hendi menjelaskan, revitalisasi makam leluhur sebenarnya telah direncanakan sejak 2020. Hanya saja, pandemi Covid-19 membuat anggaran harus digeser untuk penanganan kesehatan.
Pada 2022 ini, Pemerintah Kota Semarang mulai kembali melakukan penganggaran revitalisasi makam leluhur. Pada 2021 lalu, pihaknya telah menggelontor anggaran Rp 17 miliar untuk pembelian ruko di depan makam Mbah Depok. Dilanjutkan pada 2022 ini kembali menganggarkan Rp 5 miliar untuk memugar ruko tersebut menjadi tempat yang layak menuju makam Mbah Depok.
Ketua PCNU Kota Semarang, Anashom memprediksi, makam KH Sholeh Darat akan menjadi wisata religi yang banyak didatangi karena murid-muridnya orang-orang besar, di antaranya pendiri Muhamadiyah, KH Ahmad Dahlan.
Dia berharap, tempat parkir bisa segera dipikirkan. Menurutnya, tempat parkir bisa saja berada jauh dari situs makam. Sedangkan, transportasi menuju makam bisa memberdayakan masyarakat.
“InsyaAllah ke depan kalau dikelola dengan baik jadi keberkahan untuk Semarang dan Indonesia,” ucapnya.
Zuriah atau keturunan KH Soleh Darat, Agus Taufiq mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Semarang yang telah melakukan pemugaran KH Soleh Darat.
“Terima kasih telah mengupayakan pemugaran mbah buyut saya untuk kepentingan umat. Saya dari wakil zuriah hanya busa memohon ridho Allah semoga keihlasan ini jadi suatu berkah dan manfaat khususnya warga Kota Semarang,” pungkasnya. (HS-06)