in

Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi PBB, Menkes Budi Tegaskan Komitmen Indonesia Akhiri TBC

UN High Level Meeting on Fights against Tuberkulosis (HLMTB) di New York, baru-baru ini. (Foto : sehatnegeriku.kemkes.go.id)

 

HALO SEMARANG – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam Pertemuan PBB High Level Meeting on Fights against Tuberkulosis (HLMTB) di New York, baru-baru ini, menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengakhiri tuberkulosis (TBC).

Menkes mengatakan, Lebih dari 724.000 kasus baru TBC, ditemukan pada tahun 2022, naik dari 568.000 kasus sebelum pandemi.

“Ukuran sebenarnya dari kesuksesan kita adalah nyawa yang kita selamatkan,” kata Menkes Budi, seperti dirilis sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Keseriusan Indonesia untuk akhiri TBC dilakukan mulai dari menciptakan gerakan di level akar rumput, hingga kerja sama di level Internasional.

Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden tentang pengendalian TBC pada tahun 2021.

Ini merupakan bentuk komitmen politik tertinggi untuk mengakhiri TBC. Dan melakukan koordinasi dan sinkronisasi antar 15 kementerian yang berbeda.

“Kami juga berkolaborasi dengan masyarakat dan kader kesehatan, kami melakukan investigasi kontak pada 300.000 populasi berisiko tinggi dan membentuk Pasukan TBC, untuk memantau pasien yang mangkir,” kata Menkes.

Budi Gunadi Sadikin juga mengatakan Indonesia mendorong inovasi dalam diagnostik TBC.

“Kami meningkatkan surveilans TBC, serta menggunakan 3 jenis diagnostik berbasis PCR, dengan memanfaatkan lebih dari 1.000 laboratorium BSL-2, yang sebelumnya didedikasikan untuk Covid-19,” kata Budi

Dia juga menyebutkan, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia, yang menerapkan pengobatan BPaL dan BPaLM untuk TBC yang resisten terhadap obat secara nasional.

Dengan demikian secara signifikan dapat mengurangi durasi pengobatan, dan meningkatkan hasil pengobatan pada pasien yang resisten terhadap obat.

Indonesia juga secara aktif berkontribusi pada tiga uji klinis vaksin baru TBC.

Bersama Bill and Melinda Gates Foundation dan Glaxo Smith Kline untuk uji klinis fase 3 vaksin protein rekombinan.

Kedua bersama BioNTech dan Biofarma, untuk uji klinis fase 1 vaksin mRNA.

Dan ketiga bersama Can Sino Bio dan Ethane: untuk uji klinis fase 1 vaksin berbasis virus-vektor.

Indonesia bersama Nigeria, Filipina dan Polandia, menginisiasi terbentuknya aliansi negara yang memperjuangkan investasi global untuk inovasi agar dapat menemukan alat yang lebih efektif, setara dan terjangkau dengan teknologi terbarukan. Indonesia bersama Brazil juga duduk sebagai Co Chair pada Dewan Akselerator Vaksin TBC WHO. Selain itu Indonesia juga bekerja sama dengan Komunitas TB global di 11 negara untuk berpartisipasi dalam Koalisi Pemimpin untuk mengakhiri TBC.

UN High Level Meeting on Fight against Tuberculosis (HLMTB) adalah proses yang berlangsung setiap lima tahun untuk memantau pencapaian target global dalam upaya eliminasi tuberkulosis di tingkat global dan nasional.

Indonesia adalah pelopor dalam agenda TBC di G20 dan menjadi negara pertama yang memiliki aturan yang ditetapkan oleh Kepala Negara.

UN HLMTB pada tahun ini juga akan menghasilkan Political Declaration HLMTB 2023, sebagai outcome dan komitmen dalam 5 tahun mendatang. (HS-08)

Dorong Transformasi Digital di Sektor Mikro, Pegadaian Raih Penghargaan Prominent Award 2023

Susun Peta Jalan Wakaf, Ini Empat Tahapan yang Disiapkan Kemenag