HALO SEMARANG – Di tengah ancaman inflasi dan krisis pangan yang diprediksi terjadi tahun 2023, Pemerintah Kota Semarang berhasil melaksanakan panen raya padi hasil demonstrasi plot (demplot). Dalam panen raya padi tersebut, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir secara langsung di lahan persawahan Cangkiran, Kelurahan Cangkiran, Mijen, Kota Semarang, Jumat (27/1/2023).
“Alhamdulillah hari ini kita laksanakan panen bersama, kali ini dengan uji coba demplot padi, yang awalnya lahan sawah 1 hektare menghasilkan padi 1 ton, tetapi setelah kita lakukan demplot padi dengan diberi tambahan nutrisi menghasilkan 5,2 ton gabah kering,” ujar Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita G Rahayu.
Menurut Ita, padi yang dihasilkan dari inovasi demplot bisa mencapai kuantitas dan kualitas yang optimal, karena telah disesuaikan dengan kondisi geografis sawah Cangkiran. Dalam kegiatan tersebut, Pemkot Semarang juga menggandeng Kodim 0733/BS Kota Semarang dan lembaga riset PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) untuk berkolaborasi meningkatkan mutu pertanian dan perkebunan di Kota Semarang.
“Harapannya ini bisa memberikan manfaat dan penghasilan lebih untuk kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya di lahan seperti ini, tapi bisa juga bagi hasil dengan tanah bengkok. Apalagi tadi seperti yang disampaikan Pak Erwin dari RPN, ini tidak hanya terbatas pada tanaman padi tapi juga bisa tanaman keras serta buah-buahan multikultural karena Semarang ini banyak (potensinya),” terang Ita.
Sementara itu, Komandan Kodim 0733/BS Kota Semarang, Honi Havana menjelaskan, selain panen padi, sehari sebelumnya juga telah dilaksanakan panen jagung yang hasilnya dijual pada BUMN dan BUMP sehingga keuntungan bagi para petani lebih terjamin.
“Kita sudah coba dan berhasil selain padi yaitu jagung. Yang berpotensi untuk dikembangkan, dibantu oleh Pemerintah Kota Semarang. Tadi sudah dibahas bersama Ibu Wali Kota dan Mas Erwin dari RPN untuk bekerja sama secara konkret utamanya di wilayah Tembalang, dan daerah lain di Kota Semarang,” pungkas Honi.(HS)