HALO TEGAL – Sebanyak 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota Tegal, melaksanakan gladi Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (12/9/2024).
Kota Tegal menjadi salah satu dari empat daerah yang terpilih, untuk melaksanakan uji coba MBG di Jawa Tengah. Sebelum dilaksanakan uji coba, Pemkot Tegal melaksanakan gladi MBG terlebih dahulu.
Kegiatan uji coba itu juga langsung dipantau oleh Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri; Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono; serta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tegal.
Mereka langsung mengunjungi 6 SD tersebut, untuk melihat pelaksanaanya di masing-masing sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, M Ismail Fahmi, seperti dirilis tegalkota.go.id mengatakan keenam SD tersebut terdiri atas tiga sekolah negeri dan tiga swasta.
Untuk sekolah negeri, adalah SD N Mangkukusuman 2, diikuti 156 siswa; SD N Mangkukusuman 4 untuk 164 siswa; dan SD N Mangkukusuman 7 untuk 166 siswa.
Adapun tiga sekolah swasta, yakni SD Ihsaniyah 1 Pusaka untuk 543 siswa; SD Muhammadiyah 1 untuk 359 siswa, dan SD Al Irsyad untuk 435 siswa.
Nantinya, pelaksanaan gladi dan uji coba akan dilaksanakan di 32 sekolah. Setelah gladi MBG di enam SD, Kamis (12/9/2024), pada 17 September hingga 20 September 2024 mendatang, akan dilaksanakan kegiatan serupa di 27 SD Negeri, 3 SD swasta, dan 2 SMP Negeri, dengan melibatkan 19.311 peserta.
Sementara itu, untuk uji coba MBG yang akan dilaksanakan pada 17 September sampai 20 September 2024, pada hari pertama dilaksanakan di 15 satuan pendidikan (sekolah).
Kegiatan diikuti 4.479 siswa dari 13 SD dan 2 SMP. Dari 4.479 seluruh siswa tersebut, 1.337 di antaranya dari sekolah swasta dan 3.142 dari sekolah negeri.
Pada hari kedua, pada tanggal 18 September 2024, dilaksanakan uji coba yang diikuti 13 sekolah, terdiri atas 11 SD dan 2 SMP, dengan jumlah peserta 4.281 orang.
Mereka terdiri atas 1.337 siswa dari sekolah swasta dan 2.944 orang dari sekolah negeri..
Sementara pada tanggal 19 September 2024, uji coba MBG Kota Tegal yang juga sekaligus ceremonial MBG, dilaksanakan di Komplek SDN Mangkukusuman 2, 4, dan 7, di Jl Ahmad Dahlan Mangkukusuman, Tegal Timur, Kota Tegal.
Kegiatan tersebut melibatkan 14 sekolah, terdiri atas 12 SD dan 2 SMP, dengan jumlah peserta 4.324 anak.
Mereka terdiri atas 1.337 siswa sekolah swasta dan 2.987 lainnya dari sekolah negeri.
Sedangkan uji coba hari keempat, dilaksanakan pada 20 September 2024 melibatkan 14 sekolah, terdiri atas 12 SD dan 2 SMP dengan jumlah peserta 4.405 orang.
Mereka terdiri atas 1.337 siswa sekolah swasta dan 3.068 siswa lainnya di sekolah negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail Fahmi menyampaikan bahwa untuk acara gladi dan uji coba MBG tersebut, anggaran bersumber dari bantuan dan CSR dari pengusaha dan perbankkan di Kota Tegal.
Dia menyampaikan terima kasih kepada para pengusaha, dunia Perbankan dan dunia Industri atas sumbangsihnya dalam pelaksanaan uji caba MBG melalui CSR-nya.
Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri saat meninjau pelaksanan gladi MBG tersebut, menyampaikan bahwa pelaksanaan gladi MBG untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan dan agar bisa mengetahui kekurangan, yang perlu diperbaiki.
“Mulai dari persediaan stok, masuk ke UMKM sampai ke sekolah dan dinikmati oleh siswa sampai sisa-sisanya dan kita melihat siswa membuang sampah pada dua tempat sampah organik dan anorganik, kita mencoba untuk mengurangi sekecil mungkin sampah,” jelas Dadang.
Ia menyampaikan bahwa menu makanan pada program MBG tersebut sudah terukur dengan kebutuhan gizi yang diperlukan sesuai usia anak.
“Saya berharap ini bisa dibawa kerumah, kita juga memberikan pembelajaran untuk makan bersama kepada anak-anak bagaimana membangun kebersamaan,” ujar Dadang Somantri.
Dari hasil evaluasi, terkait dengan menu, Dadang menjelaskan bahwa masih ada anak-anak yang tidak terbiasa makan sayur.
Sehingga tadi ada beberapa anak yang tidak menghabiskan sayur karena mengaku tidak suka sayur.
“Selain itu, ada juga anak yang tidak menyukai makanan olahan, termasuk tadi ada tahu yang dijadikan perkedel. Rata-rata masih ada yang menyisakan satu atau separuh, ini perlu dilakukan evaluasi, apakah mereka secara keseluruhan atau hanya sebagian,” ungkap Dadang.
Di setiap kelas juga ada petugas dari Dinas Kesehatan yang bertugas mengecek konsumsi makan anak, berapa persen menu yang tidak disukai atau yang disukai anak.
Namun dibalik itu, Pj. Wali Kota Tegal mengingatkan bahwa ini merupakan tantangan bagi Pemkot Tegal dan para guru untuk dapat memahamkan kepada anak-anak tentang nilai manfaat sayur, protein, karbohidrat dan makanan yang bergizi untuk tubuhnya.
Dengan demikian, Dadang berharap kedepan anak-anak mulai menyukai sayur dan mau makan sayur.
“Termasuk dengan buah-buahan, tadi ada anak-anak yang tidak menyukai pisang, ini perlu dicarikan buah-buahan lain sebagai vitamin pengganti dari buah-buahan,” kata Dadang. (HS-08)