MESKI sebelumnya tidak ada pengalaman berprofesi di bidang kulineran dan restoran, namun karena suka masak dan coba-coba berbagai resep di rumah, membuat cewek cantik yang saat ini tinggal di Ungaran ini sekarang berani menjalani profesi di dunia kuliner. Dia adalah Elisabeth Dewi, yang saat ini menjabat sebagai Supervisor (SPV) Susan Cafe and Resto Semarang.
Dikatakan Elis, sapaan akrabnya dirinya mengaku bahwa sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. “Awalnya saya sebagai Marcom, tidak ada hubungannya dengan dunia kuliner. Tapi karena saya suka masak dan coba resep makanan, lalu sekarang menekuni pekerjaan di kafe,” terangnya, saat dihubungi Halosemarang.id, Kamis (30/6/2022).
Cewek kelahiran Pekanbaru, 1 Oktober 1983 tersebut menceritakan, di Susan Cafe Resto Semarang, ada menu yang menjadi andalan. Yaitu hampers (produk makanan hantaran di keranjang anyaman). Dengan menu ini, dirinya semakin tertantang dan bisa bereksploitasi di bidang kuliner. “Bahkan misalnya untuk menu ayam, kadang saya coba untuk mengemasnya di rumah, baru disajikan ke owner, kalau sudah fix baru buka orderan,” katanya.
Sejak bekerja di kafe yang selalu bersinggungan dengan kuliner, membuat dirinya merasa makin cocok. “Karena memang sudah pasion di dunia kuliner, apalagi memang suka masak. Dan akhir-akhir ini minatnya untuk membuat hampers,” imbuh cewek yang punya makanan favorit mi dan bakso tersebut.
Sekitar 10 jenis hampers telah dikemasnya. “Dari 10 hampers yang paling berkesan adalah Roasted Chicken. Sebenarnya menu ini bukan untuk orang Indonesia, biasanya disuguhkan saat momen Hari Natal sebagai menu makan malam bersama keluarga yang dilakukan di luar negeri,” paparnya.
“Kalau orang Indonesia, belum familiar menu western, tapi kami sajikan agar cocok untuk orang Indonesia dengan hampers cantik,” lanjut Elis.
“Untuk membuat hampers tidak butuh waktu lama. Jika masakan sudah siap, kami hanya perlu waktu sekitar 5 sampai 10 menit untuk menyiapkan hampers jadi. Tapi, tentu saja waktunya tergantung jumlah hampers yang dipesan juga,” jelasnya.
Dirinya mengaku tidak ada kesulitan yang berarti untuk membuat hampers menarik dan cantik. “Kesulitan sih gak ada, karena sebelumnya kami sudah prepare termasuk perhitungkan waktu memasak, sehingga semua orderan bisa diantarkan sesuai request customer,” tambahnya.
Pengalaman yang paling berkesan selama menekuni pekerjaan di kafe, menurutnya pastinya senang kalau customer menyukai dan merasa puas dengan hampers yang dipesan tersebut. “Terlebih jika customer sampai repeat order dan selalu ditunggu-tunggu,” pungkasnya.(HS)