HALO WONOGIRI – Di tengah tekanan ekonomi pada masa pandemi Covid-19, 2022 lalu, Kabupaten Wonogiri ternyata berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi, sebesar lebih dari 2 persen, dibandingkan 2021.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonogiri, Rahmat Iswanto, dalam Sosialisasi Penyampaian Perkembangan Indikator Strategis Daerah dan Launching Wonogiri Dalam Angka (DDA) Tahun 2023.
Sosialisasi diselenggarakan BPS Kabupaten Wonogiri, bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Wonogiri, di Ruang Rapat Graha Perencana Bappeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri.
Kepala BPS Kabupaten Wonogiri, Rahmat Iswanto, seperti dirilis wonogirikab.go.id, Rabu (1/3/2023), menyebutkan bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kabupaten Wonogiri, banyak disuplai oleh sektor-sektor yang berkembang di Kabupaten Wonogiri.
Dari Rp 33,7 triliun PNBP Wonogiri, penyumbang paling dominan yang terbesar adalah sektor pertanian, yakni sebedar 29,1 persen.
Penyumbang PNBP terbesar kedua, adalah sektor industri, yakni sebesar 18,08 pesen, diikuti sektor perdagangan yang memberikan sumbangan sebesar 16,15 persen.
Sektor berikutnya adalah konstruksi, yang menyumbang PNBP sebesar 14,37 persen, dikuti yang ke lima adalah sektor transportasi sebesar 0,66 persen.
“Jadi kalau kita terkonsentrasi pada lima sektor ini, dari 17 sektor PNBP, maka kita sebenarnya sudah sangat dominan untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita,” kata Rahmat.
Dia juga mengatakan, pada 2022, meskipun penanganan pandemi Covid-19 belum tuntas, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri mengalami kenaikan mencapai 5,63 persen.
Sebelumnya pada 2021, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri sebesar 3,35 persen, atau mengalami kenaikan 2,28 persen.
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Nasional dan Provinsi Jawa Tengah berada pada angka 5,31 persen, di mana didominasi oleh sektor pertanian sebesar 29,10 persen, industri 18,08 persen, perdagangan 16,15 persen, konstruksi 7,37 persen, transportasi 6,66 persen, dan sektor lain 22,64 persen.
Hal lain yang dipaparkan Rahmat, adalah bahwa Indeks ratio tahun 2022 sebesar 0,348, turun dibandingkan tahun 2021 sebesar 0,356. Hal ini berarti pendapatan dari antardaerah masih cenderung menurun.
Rahmat juga mengatakan bahwa angka kemiskinan pada 2022 sebesar 10,99 pesen.
“Angka ini menurun dari tahun sebelumnya. Di tahun 2021 sebesar 11,55 persen, tahun ini 10,99 persen, artinya kita sedang menunjukkan perbaikan,” ungkapnya.
Pada tahun 2021 yang lalu, pengangguran terbuka tercatat 2,43 persen dan pada Tahun 2022 turun menjadi 1,95 persen, yang artinya dari 100 penduduk usia kerja hanya 2 orang yang tidak bekerja (pengangguran). Mereka didominasi lulusan SD dan SMP.
Mengenai komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin dan berpengaruh terhadap garis kemiskinan sektor makanan, yaitu beras, rokok, daging ayam, telur ayam, gula pasir. Adapun sektor nonmakanan, meliputi perumahan, BBM, Listrik, dan pendidikan.
Statistisi Ahli Muda pada Dinas Kominfo Kabupaten Wonogiri, Muchsinin menyampaikan bahwa BPS Kabupaten Wonogiri dan Dinas Kominfo Wonogiri memiliki peran yang berbeda dalam merilis data statistik.
“BPS mengolah data statistik statistik makro tentang indikator-indikator strategis di Kabupaten Wonogiri, meliputi pertumbuhan ekonomi, pendataan sensus penduduk langsung, dan sensus pertanian yang akan di laksanakan pada tahun 2023,” kata Muchsinin.
Adapun Dinas Kominfo melalui website Go Sambang pada alamat http://datasektoral.wonogirikab.go.id, menyuguhkan data statistik sektoral.
Pada acara tersebut juga diserahkan Buku Wonogiri Dalam Angka Tahun 2023 dari BPS Kabupaten Wonogiri, kepada Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan dan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Wonogiri.
Selanjutnya buku tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penentu arah kebijakan daerah.
Hadir dalam sosialisasi tersebut Kepala Organisasi Perangkat daerah (OPD) dan Camat se-Kabupaten Wonogiri, jajaran BPS Kabupaten Wonogiri, dan unsur Statistisi dari Dinas Kominfo Kabupaten Wonogiri.
Selain Kepala BPS Kabupaten Wonogiri, Rahmad Iswanto yang menyampaikan materi terkait Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonogiri Tahun 2022, hadir pula Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Wonogiri, Heny Djumadi.
Dalam acara itu, Heny Djumadi menyampaikan materi terkait Rilis Hasil Pendataan Sensus Penduduk Long Form Tahun 2022 dan Sosialisasi Awal Sensus Pertanian Tahun 2023. (HS-08)