HALO JEPARA – Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, menilai Pemkab Jepara merupakan daerah yang paling berhasil menurunkan angka stunting di eks karesidenan Pati.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Edy Sujatmiko pun, Kamis (27/7/2023), didaulat untuk membagikan best practice dan kiat sukses kepada daerah lain, dalam Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten / Kota Wilayah Eks-Karesidenan Pati, di Hotel @Hom Kudus.
“Dalam kapasitas beliau sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jepara, karena berhasil menekan prevalensi stunting hingga 18 persen,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistija Ediningsih.
Menurut Eka, itu merupakan angka stunting terendah di eks-Karesidenan Pati, sehingga Jepara dianggap sebagai paling berhasil.
“Beliau saya minta berbagi pengalaman praktik baik dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting dengan mengoptimalkan anggaran APBD dan Dana Desa,” kata dia, seperti dirilis jepara.go.id.
Menurutnya, peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah para kepala Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Kemenag, perangkat daerah yang menangani Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan, Tim Penggerak PKK Kabupaten, hingga Satgas dan Sekretariat Stunting Provinsi Jawa Tengah.
Saat menyampaikan best practice-nya, Edy Sujatmiko memberi materi Praktik Baik Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten Jepara.
Dia menyebut, pihaknya tidak berhenti pada keberhasilan menekan stunting hingga tinggal 18 persen.
“Kami melanjutkan aksi konvergensi penurunan stunting dengan melibatkan 13 perangkat daerah,” kata Edy Sujatmiko.
Masing-masing perangkat daerah diintervensi pola penganggarannya untuk memastikan semua mendukung penurunan prevalensi stunting.
“Sedangkan di tingkat desa, kami tetapkan 60 desa di 5 kecamatan yang tahun ini harus zero stunting sebagai pilot project,” katanya.
Selain itu, UPPKS dan UMKM diajak membuat produk berbahan ikan untuk makanan tambahan. (HS-08)