HALO PEKALONGAN – Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan, Muhtarudin Ashraff Abu, mengajak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayahnya, untuk gencar melakukan pemasaran berbasis digital.
Pemasaran berbasis digital akan memberikan jalan bagi UMKM, untuk berkembang dan melahirkan pengusaha sukses baru. Di Kabupaten Pekalongan pun, menurutnya sudah banyak para pengusaha berbasis online yang menjadi crazy rich baru, meskipun lokal.
Hal itu diungkapkan Ashraff, dalam sambutan yang dibacakan Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro ST MT, dalam penutupan Pelatihan berbasis kompetensi UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga kerja (Dinkop UKM dan Naker) Kabupaten Pekalongan, belum lama ini.
Wahyu Kuncoro yang juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Pekalongan itu, mengungkapkan pula bahwa Dekranasda terus bermitra dengan Pemkab untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, kreatif dan inovatif.
Lebih lanjut Ashraff mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan, adalah konsisten memberikan dan menciptakan peluang adanya pelatihan. Pelatihan memilliki peran vital untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM di tanah air.
“UMKM kita potensinya banyak sekali, apabila dikemas dengan sistem pemasaran berbasis digital diharapkan akan menjadi semakin berkembang,” ujar Ashraff, seperti dirilis Pekalongankab.go.id.
Dia menilai pelatihan berbasis kompetensi ini memiliki prospek yang baik dan dapat menjadi peluang kerja yang luas di masa kini. Selain dapat menjadi bekal sebagai karyawan, para peserta yang mengikuti pelatihan ini juga dapat membuka lapangan kerja sendiri.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pandemi covid 19 mengajarkan banyak hal khususnya bagi pelaku UMKM. Dengan adanya pandemi, para perajin dan produsen, harus memasuki pasar digital, untuk menjual produksi dan transaksinya. Oleh sebab itu penguasaan di bidang online marketing sangat diperlukan.
Dalam kesempatan ini Ashraff berharap para peserta yang telah selasai mengikuti pelatihan nantinya bisa lebih mengembangkan ilmu yang telah mereka pelajari.
“Keberhasilan pelatihan berbasis kompetensi tidak hanya diukur dari penyelenggaraannya saja, tapi hal yang terpenting adalah bagaimana ilmu yang telah diajarkan bisa diterapkan dan dikembangkan sehingga memiliki nilai ekonomi dan mampu meningkatkan derajat kehidupan khususnya para peserta pelatihan,” tegasnya.
Dia juga mengapresiasi dan berharap BLK Kabupaten Pekalongan, ke depan bisa menjadi pusat pelatihan keterampilan dan pengembangan wirausaha. Selain itu, revitalisaasi dan melanjutkan upaya mewujudkan BLK transformatif.
BLK harus mampu menyesuaikan secara cepat terhadap kebutuhan pasar, di tengah perjalanan yang dinamis. Selain itu mampu terus mengembangkan diri sehingga menjadi BLK unggul.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi UkM dan Tenaga Kerja Kabupaten Pekalongan, Dra Siti Masruroh MSi, dalam laporannya menyampaikan terdapat delapan paket pelatihan, masing masing paket diikuti 16 peserta.
Masruroh berharap para peserta pelatihan nantinya dapat dimanfaatkan dalam rangka pengembangan UMKM di Kabupaten Pekalongan.
“Terkait dengan pelatihan digital marketing, kami berharap menyangkut program Dekranasda, 2 paket latihan (32 peserta) bisa dikembangkan lebih lanjut, khususnya pada program Dekranasda untuk pengembangan UMKM di kabupaten Pekalongan khususnya membantu dalam pemasaran digital,” jelasnya. (HS-08)