HALO SEMARANG – Dalam kurun waktu sepekan ini sejumlah titik genangan air banjir dan tanah longsor kerap terjadi di Kota Semarang, disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Terakhir hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Jumat (31/12/2021) pukul 16.00 WIB sampai petang kemarin, menyebabkan terjadinya genangan air banjir yang cukup tinggi di beberapa titik atau ruas jalan.
Termasuk sebelumnya juga pada Kamis (30/12/2021), sempat terjadi hujan deras. Sehingga membuat terjadinya genangan di pusat kota, seperti di Kawasan Simpanglima dan sekitar Simpang Paragon, tepatnya yang akan menuju ke arah ruas Jalan Thamrin, serta di sebagian ruas Jalan Raya Mangkang. Dari pantauan lapangan genangan air dengan ketinggian rata-rata 10-20 centimeter.
Selain itu, titik genangan air banjir akibat hujan deras pada Jumat (31/12/2021) pukul 16.00 WIB, juga meluas ke beberapa ruas jalan protokol, dan bahkan ikut merendam Gedung Kesenian Sobokarti di Jalan Dr Cipto dengan ketinggian air mencapai 40-45 centimeter.
Dari data yang diperoleh Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, terpantau ruas jalan yang mengalami genangan cukup tinggi adalah di Jalan Gebang Anom Raya, Genuksari, Genuk dengan ketinggian air mencapai 40-45 centimeter. Kemudian Jalan Gajah, Muktiharjo Lor dan Muktiharjo Kidul, dan sebagian Jalan Tlogosari, Jalan Tambakrejo, Kaligawe dengan rata-rata ketinggian air 20-30 centimeter.
Kemudian Jalan Genuk Indah, Jalan Aribuana dan Sawojajar I cukup tinggi dengan ketinggian air 40-50 centimeter.
Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono menerangkan, selain titik-titik tersebut, berikutnya daerah yang terjadi genangan banjir yaitu di ruas Jalan Pronggondani, Jalan Wiroto, Jalan Ariloka, Lesanpuro I, Jalan Jodipati barat dan timur, Jalan Soedirman, Jalan Cokrokembang barat dan Jalan Amarta.
“Rata-rata ketinggian air 20-30 centimeter. Terpantau genangan air berangsur-angsur langsung surut pada Jumat (31/12/2021) petang,” katanya, Sabtu (1/1/2022).
Adapun titik longsor, Winarsono mengatakan, pada Kamis (30/12/2021) longsor terjadi di sejumlah wilayah, yakni di Jalan Lempongsari I, Kecamatan Gajahmungkur, akibat hujan deras. Hujan dengan intensitas tinggi tersebut mengakibatkan talut longsor menimpa samping rumah warga dengan diameter 8×5 meter. Berikutnya juga terjadi di Jalan Tumpang I, Bendanngisor, Gajahmungkur talut longsor sepanjang enam meter dan tinggi empat meter.
“Titik longsor berkutnya di Jalan Kaba Utara 2, Kelurahan Tandang, Tembalang akibat hujan deras, juga menyebabkan talut longsor dengan panjang lima meter dan tinggi lima meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” imbuhnya.
Sedangkan hujan deras pada Jumat (31/12/2021) kemarin, menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor seperti di Jalan Kalilangse, Gajahmungkur, di mana kejadian tersebut terjadi di belakang rumah warga, dengan diameter 5×7 meter.
“Kejadian serupa juga terjadi di Jalan Candi Pawon 2, Kalipancur, Ngaliyan, karena hujan deras pada pukul 17.00 WIB, sebabkan talut belakang rumah salah satu warga ambrol, sepanjang lima meter dengan tinggi 15 meter,” pungkasnya. (HS-06)