HALO SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo mendorong setiap desa, dapat menangani sampah dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hal itu disampaikan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani SE MM, saat menghadiri silaturahmi BUMDes, dengan mitra bisnis strategis, di Balai Desa Gentan, Kecamatan Baki, Rabu (22/12).
Bupati menyampaikan, setiap hari sampah selalu muncul. Termasuk sampah plastik, organik, dan sampah dengan kategori bahan berbahaya dan beracun (B3).
Untuk mengatasi permasalahan sampah, diperlukan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, baik itu dari pemerintah, para pengusaha, dan komunitas terutama dari masyarakat.
“Pengelolaan sampah perlu ditingkatkan karena bisa menjadi sumber pendapatan daerah sekaligus pemberdayaan masyarakat yang sangat memungkinkan untuk diwujudkan,” kata Bupati, seperti dirilis sukoharjokab.go.id.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, dalam mengelola sampah, bisa menggunakan cara reuse, recycle dan reduce (3R). Seperti diketahui, reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya, reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Upaya mengelola sampah ini, buka sekadar mengurangi volumenya, melainkan juga menjaga bumi untuk anak cucu. Untuk itu, intervensi intensif dari pemerintah sangat diperlukan, baik berupa pembinaan maupun fasilitas pengelolaan sampah berupa tempat atau akses ke tempat penampungan sementara (TPS).
Pemerintah desa, lanjut Bupati, memiliki peran strategis dalam mewujudkan tujuan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah mendorong pemerintah desa mengembangkan keberadaan BUMDes yang merupakan badan hukum yang didirikan oleh desa, guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi, dan produktivitas.
“Salah satu upaya pemerintah desa dalam memberikan dorongan dan dukungan kepada BUMDes adalah dengan fasilitasi, penyelarasan dengan lembaga pemerintah terkait, kalangan akademisi dan kalangan bisnis untuk dapat memberikan akselerasi terhadap kemajuan BUMDes,” tambah Bupati.
Camat Baki, Roni Wicaksono, dalam kesempatan itu mengemukakan persoalan yang terkait dengan pengelolaan sampah. Persoalan pertama adalah tingginya tingkat kepadatan penduduk, namun tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat mengelola sampah.
Selain itu pemerintah desa juga belum optimal dalam mengelola sampah.
Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Baki, akan terus mendorong pemerintah desa, agar melakukan upaya secara mandiri, membantu penanganan sampah.
“Seperti Desa Gentan dengan program penanganan sampah yang membentuk membentuk BUMDes pada tahun 2020. Saat ini, BUMDes Desa Gentan terus berkembang dalam melakukan penanganan sampah dengan menyediakan lahan 2 hektar,” ujarnya. (HS-08)