HALO PURWOREJO – Bupati Purwoejo RH Agus Bastian SE MM menekankan agar guru tidak melakukan pungutan apapun dari siswa. Dengan adanya tunjangan profesi, pendapatan guru sudah lebih besar dibanding sebelumnya.
Penegasan itu disampaikan Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM, ketika memberikan arahan dan pembinaan kepada Korwilcambiddik, pengawas, dan Kepala SD dan SMP, di Pendopo Bupati Purworejo, Jumat (01/04/2022).
Hadir pula dalam acara tersebut, sejumlah pejabat antara lain Sekretaris Daerah Drs Said Romadhon, Kepala Dindikbud Wasit Diono SSos, dan Kabag Prokopim Rita Purnama SSTP MM.
“Saya tahu dengan adanya tunjangan profesi guru, pendapatan panjenengan lebih besar. Jadi saya minta tidak usah melakukan pungutan yang aneh-aneh. Karena tidak semua murid itu ekonominya mampu. Tugas bapak ibu guru adalah mencerdaskan anak bangsa, sudah fokus itu saja,” tegasnya, seperti dirilis Purworejokab.go.id.
Dia juga mengatakan bahwa Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pemerintah juga membuat terobosan, agar sistem pendidikan dan kurikulum, bisa membantu peserta didik untuk tumbuh menjadi sumber daya manusia berkualitas dan berkarakter.
Akan tetapi usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya didasarkan pada kurikulum yang dihadirkan, melainkan juga ada peran besar dari guru.
Guru adalah ujung tombak yang bertanggung jawab secara langsung, dalam keberhasilan siswa belajar di ruang kelas. Karena itu, dia menginstruksikan agar guru dapat mendidik para siswa, sesuai zaman nya.
“Guru dituntut untuk meng-update pengetahuan dan cara mendidiknya agar tidak ketinggalan zaman dan bekerja dengan professional,” tandasnya.
Para guru hendaknya juga bertugas sesuai aturan yang ada, dan tidak bertindak neko-neko yang dapat menimbulkan kegaduhan.
Kalau di sekolah atau lingkungan pekerjaan ada masalah, cukup dibahas di kalangan internal saja, tidak usah melebar ke mana-mana. Guru juga harus peka terhadap kondisi sekitar serta selalu berusaha menjadi panutan, agar benar-benar menjadi “guru”, yakni pribadi yang digugu dan ditiru.
“Saya tidak mau dengar lagi, kalau ada pemangku kepentingan datang tilik sekolah lalu ada yang nyodori amplop. Kalau masih ada yang seperti ini, akan saya tindak langsung dengan tegas. Atau kalau ada oknum yang meminta-minta amplopan, silahkan laporkan saja. Identitas bapak ibu akan saya jaga. Jika di sekolah itu memang tidak ada masalah, ya sudah tenang saja. Kalau dari sekolahnya ngasih amplop, justru patut dicurigai ada yang tidak beres di internal sekolahnya,” tandasnya.
Sementara itu Wasit Diono SSos menjelaskan bahwa sejak dirinya diberikan amanah sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mulai 1 Maret 2022, dirinya langsung melakukan konsolidasi dengan setiap jajaran di satuan kerja Dindikbud.
Dikatakan Wasit, di Kabupaten Purworejo terdapat 498 SD negeri, dimana dari jumlah itu terdapat kekosongan jabatan kepala sekolah sebanyak 82 SD. Adapun untuk tingkatan SMP, yang jumlah keseluruhanya mencapai 43 SMP, terdapat kekosongan jabatan kepala sekolah sejumlah 8.
“Pada hari ini yang hadir berasal dari jajaran Korwilcambidik, Pengawas, Kepala SMP, Kepala SD, serta pejabat struktural Dindikbud dengan jumlah keseluruhan 90 orang. Kami memohon arahan dan motivasi dari bapak Bupati, sehingga tugas tenaga pendidik yang diberikan dapat diemban dengan baik dan optimal. Serta Index Pembangunan Manusia (IPM) dapat tercapai dan meningkat,” ungkapnya. Minta Guru Fokus Cerdaskan Anak Bangsa. (HS-08)