HALO SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jateng diminta mengantisipasi kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok saat Lebaran. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko, Sabtu (16/4/2022).
Diprediksi, kata dia, akan ada tahapan kenaikan permintaan kebutuhan pangan yang berimbas pada naiknya harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 2022. Fase pertama adalah sebelum atau awal Ramadan, dan fase kedua sepekan sebelum Lebaran.
“Pemerintah harus mewaspadai hal ini. Karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga pangan akan mengalami lonjakan tinggi di penghujung Ramadan menuju Hari Raya Idul Fitri. Beberapa komoditas yang kerap mengalami kenaikan di antaranya telur, cabai, bawang merah dan putih, serta daging ayam,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Lonjakan harga jelang Lebaran, katanya, karena masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan bahwa masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan hari raya. Hal ini menjadikan munculnya permintaan yang tinggi dan lonjakan harga akan terjadi. Fluktuasi harga ini menurutnya sangat wajar karena berkaitan dengan proses supply and demand.
“Maka pemerintah harus mempersiapkan ketersediaan bahan pangan. Jangan sampai nanti terlupakan dan menjadikan adanya kelangkaan barang, itu akan membuat harga melambung tinggi,” ujarnya.
Heri Pudyatmoko juga berharap masyarakat tak panik akan adanya lonjakan harga beberapa kebutuhan pokok jelang Lebaran. Dikhawatirkan olehnya terjadinya fenomena panic buying di masyarakat. Fenomena panic buying sempat terjadi di Indonesia selama masa pandemi Covid-19. Panic buying merupakan tindakan membeli sejumlah besar produk atau komoditas tertentu, karena ketakutan tiba-tiba akan kekurangan atau terjadi kelangkaan.
“Fenomena panic buying ini dampaknya luar biasa. Dan malah bisa menimbulkan kelangkaan kebutuhan tertentu. Maka pemerintah terus berupaya menjaga kestabilan harga lewat operasi pasar maupun pemantauan stok barang,” katanya.
Sementara dalam pantauan di lapangan, kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok masih relatif aman pada kisaran 5 sampai 10 persen. Kebutuhan pokok masyarakat yang harganya mulai naik di antaranya gula, tepung terigu, minyak goreng, telur, dan cabai.
Selain minyak, kenaikan harga juga terjadi pada kedelai sebagai bahan baku utama tempe dan tahu, yakni dari Rp 11 ribu per kilogram menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Kebutuhan pokok lain yang mengalami kenaikan, adalah telur ayam ras yang kini mencapai sebesar Rp 25 ribu per kilogram, dari biasanya sekitar Rp 20 ribu/kg. Daging sapi juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp 115 ribu, dari biasanya Rp 100 ribu/kg. Harga cabai merah besar Rp 52 ribu per kg, cabai merah kriting Rp 51 ribu per kg.(Advetorial-HS)