HALO KENDAL – Berwisata kuliner bukan hanya untuk mengetahui dan mengalami budaya lain, tapi juga untuk melakukan rasa petualangan, kemampuan beradaptasi dan keterbukaan.
Di samping mencari makanan untuk memenuhi kebutuhan primernya, pengunjung wisata kuliner juga biasanya akan mencari makanan khas daerah setempat.
Hal itulah yang menggugah Sutrisno, Anggota Kepolisian Polda Jawa Tengah, yang bertempat tinggal di Desa Margomulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal untuk mendirikan “Angkringan Mewah” (Mepet saWah) dan Taman Baca Anak.
Peresmian “Angkringan Mewah” dan Taman Baca Anak dilaksanakan dengan menggelar tasyakuran dan shalawatan di lokasi, Jumat malam (11/10).
Sutrisno mengatakan, awal dirinya mendirikan “Angkringan Mewah” adalah untuk memberikan wadah bagi anak muda di desanya yang sering berkumpul untuk membahas rencana kegiatan dan event. Melihat potensi yang menjanjikan, akhirnya dirinya pun membuat angkringan, yang juga bisa melayani para pengunjung dari luar desa.
“Ya awalnya memanfaatkan lahan yang ada di tepi sawah ini, untuk tempat berkumpul para generasi muda, namun saya berfikir, kenapa tidak sekalian dibuat tempat jajan kuliner, dan akhirnya Angkringan Mewah atau mepet sawah ini berdiri,” ujarnya, Sabtu (12/10/2024).
Sutrisno menyebut, untuk menu, dia dan istri lebih mengutamakan jajanan tradisional, seperti tempe dan tahu bacem, mendoan, jadah, dan lain-lain. Sementara untuk mimuman, disediakan menu wedang ronde, wedang jahe, wedang rempah, teh, kopi, susu dan minuman tradisional lainnya.
“Ya, selain itu juga ada beberapa jajanan lain seperti seblak, mi instan rebus maupun goreng, nasi goreng, mi jawa dan sebagainya. Khusus malam akhir pekan, kami suguhkan live musik dengan menampilkan band lokal,” imbuhnya.
Sutrisno berharap, dengan adanya Angkringan Mewah dapat menjadi referensi tempat kuliner tradisional di Kendal, yang menjadi tujuan para wisatawan. Mengingat lokasinya tidak jauh dari exit tol Pegandon.
“Ya exit tol Pegandon cuma beberapa ratus meter dari Angkringan Mewah. Semoga bisa banyak pengunjung,” harapnya.
Sedangkan terkait Taman Baca Anak, lanjut Sutrisno, bertujuan memberikan ruang kepada anak-anak di Desa Margomulyo dan sekitarnya untuk membaca buku bersama-sama tidak sendirian di rumah. Karena dapat berinteraksi sosial sekaligus ber-aktualisasi diri atas potensi dan minat bakatnya.
Menurutnya, dengan gemar membaca, maka bisa memperkaya ilmu dan pengetahuan yang dapat memperkaya wawasan keilmuan anak-anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak.
“Kemudian menambah rasa percaya diri anak untuk berinteraksi dengan rekan sebaya, meningkatkan perilaku membaca secara nyata karena sering datang ke taman bacaan sekaligus untuk mengisi waktu luang,” beber Sutrisno yang juga gemar olahraga dirgantara tersebut. (HS-06)