in

Anak yang Habisi Ibunya di Semarang Ternyata Sempat Ancam Bunuh Ayahnya

Lokasi Imam Ghozali tega bunuh ibunya di Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang, Rabu (19/2/2025). 

HALO SEMARANG – Imam Ghozali warga Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang tega menghabisi nyawa ibunya sendiri bernama Salamah (62). Ternyata, sebelum menghabisi nyawa ibunya, dia juga sempat mengancam akan membunuh ayahnya.

Suami korban, Moh Ghozali mengaku, pelaku yang tak lain anaknya juga kerap marah saat permintaannya tidak dipenuhi oleh ibunya. Dia juga sering menjadi sasaran diancam akan dibunuh.

“Sebelum peristiwa ini malah saya yang mau dibunuh, sudah sempat menodongkan sajam ke saya tapi saya tangkis,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/2/2025).

“Anaknya (pelaku) memang adigung, kemaki, suka marah-marah, mengamuk. Tidak hanya sekali dia kali, sering,” tambahnya.

Tak disangka, penganiayaan yang terjadi kali ini mengakibatkan sampai istrinya meninggal. Saat kejadian, hanya ada pelaku dan istrinya.

“Karena memang yang tinggal di sini saya, Imam dan ibunya. Adik – adiknya sudah nikah semua. Taunya dapat kabar dari anak saya. Ya kaget,” bebernya.

Anaknya diakui sering membuat onar dan meminta rumah warisan. Bahkan, rumah yang masih ditempatinya ini diminta oleh pelaku. Padahal, kedua orang tuanya masih hidup.

“Kerjanya cuma minta uang, pengangguran. Terakhir-terakhir lagi minta rumah ini buat dijual tapi nggak dibolehin,” terangnya.

Moh Ghozali mengaku, resah dan geram dengan perilaku pelaku. Meskipun pelaku anaknya sendiri. Bahkan meminta ketika sang anak ditangkap, untuk dihakimi massa saja. Menurutnya, hukuman penjara tidak cukup untuk menebus dosanya.

“Saya pengennya kalau ketangkap dimassa saja, nggak usah dihukum, dipidana karena percuma,” tandasnya.

Sebelumnya, kejadian penganiayaan terjadi di Gunungsari RT 10 RW 9, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang pada Selasa (18/2/2025).

Peristiwa penganiayaan terjadi pukul 23.15 WIB. Kejadian ini diketahui ketika salah satu tetangga mendengar suara minta tolong dari rumah korban.

Saksi itu kemudian sudah melihat korban dalam keadaan terlentang dan berlumuran darah. Warga sekitar kemudian dipanggil untuk menolong korban dibawa ke Rumah Sakit. Namun ketika perawatan, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Menurut kabar yang beredar, diduga kuat korban dianiaya oleh pelaku dengan menggunakan senjata tajam.

Hal ini diperkuat dengan adanya luka bekas tusukan atau sayatan senjata tajam di sejumlah tubuh korban. Luka paling parah yakni tusukan di punggung hingga menjadi penyebab korban meninggal dunia. (HS-06)

Polda Jateng Amankan Dirut Perusahaan di Brebes Terkait Pengiriman Pekerja Migran Ilegal

Agustin-Iswar Optimistis Bersama Warga Semarang Semakin Hebat