HALO SEMARANG – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024, memperketat pengamanan di wilayah Papua yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Selain itu, dilakukan pula peningkatan upaya untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kepala Satgas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno, menuturkan lokasi yang dilakukan pengetatan pengamanan, salah satunya adalah bandara perintis.
“Kami tingkatkan kegiatan patroli dan pengamanan, khususnya di bandara-bandara perintis. Pengejaran terhadap KKB juga masih terus kami lakukan,” kata dia, Kamis (3/10/24), seperti dirilis tribratanews.polri.go.id.
Ia menjelaskan, upaya pengetatan pengamanan diambil sebagai bentuk respons atas ancaman baru, yang disampaikan KKB, setelah pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens.
Selain itu ada pula ancaman penyanderaan dari KKB kembali yang diutarakan Sebby Sambom.
“Sejumlah wilayah prioritas yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan meliputi Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Jaya Wijaya, dan Jayapura,” ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari berbagai sumber, setelah pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens, rupanya ada kelompok KKB yang tidak terima.
Penjelasan serupa disampaikan Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani.
Faizal mengatakan saat ini sejumlah personel telah ditempatkan pada lokasi-lokasi strategis, seperti di bandara-bandara perintis.
“Kami tingkatkan kegiatan patroli dan pengamanan, khususnya di bandara-bandara perintis. Pengejaran terhadap KKB juga masih terus kami lakukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/10).
Kendati demikian, dia memastikan pihaknya bakal tetap mengedepankan upaya pendekatan persuasif dan humanis, terutama di sembilan wilayah prioritas yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Rinciannya yakni wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Jaya Wijaya, dan Jayapura.
“Operasi ini mengutamakan pembinaan masyarakat, deteksi dini, serta menjalin komunikasi dengan masyarakat. Namun, kami juga siap dengan langkah penegakan hukum jika diperlukan,” katanya. (HS-08)