HALO TEMANGGUNG – Petani Lereng Gunung Sumbing, di Dusun Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung, baru-baru ini menggelar Ritual tradisi Nyadran Lepen, di mata air sekitar 500 meter di sebelah barat pemukiman.
Sambil berjalan kaki untuk menuju ke lokasi itu, warga membawa dua gunungan yang tersusun dari hasil pertanian, tembakau lembutan dan jajan pasar.
Kelompok kesenian setempat turut dalam ritual yang digelar sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat yang dianugerahkan, terutama sumber mata air yang tidak henti mengalir.
Pada prosesi sebelum perjalanan dari pemukiman ke sumber mata air, kelompok kesenian menggelar pentas, sementara sepanjang perjalanan, warga melantunkan puja-puji pada Tuhan, berdzikir dan berholawat.
Sedangkan prosesi di sumber mata air, dipimpin tokoh setempat. Warga berdoa bersama untuk kesejahteraan, dan terhindar dari semua malapetaka.
Perangkat Desa Legoksari Ramai Purwadi, mengatakan pelaksanaan tradisi tersebut, merupakan bagian dari ritual yang sudah digelar berkali-kali, sebagai warisan budaya leluhur.
“Kami gelar ritual sejak zaman nenek moyang,” kata dia, seperti dirilis temanggungkab.go.id.
Nyadran sebagai bentuk rasa syukur yang diberikan Tuhan yang Maha Esa, yakni sumber mata air bagi warga desa.
“Nyadran juga untuk memperkokoh adat lokal dan seluruh lapisan masyarakat,” lanjutnya, sembari mengatakan pada kegiatan nyadran, warga juga melakukan bersih sungai dan lingkungan.
Sementara pada nyadran itu, setelah berdoa, gunungan di serbu warga yang hadir. Mereka percaya gunungan itu dapat membawa berkah. (HS-08)