HALO CILACAP – Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan menggelar latihan simulasi tanggap darurat bencana gempa besar, baru-baru ini.
Simulasi yang dilaksanakan pada malam hari ini, sesuai arahan Pj Bupati Cilacap, M Arief Irwanto.
“Setelah saya cek di 10 Kecamatan, belum pernah dilakukan latihan saat malam hari. Jadi saya minta untuk latihan di malam hari karena tantangannya pasti berbeda dengan di siang hari,” kata Pj Bupati, seperti dirilis cilacapkab.go.id.
Simulasi yang diikuti ratusan warga ini, menunjukkan bahwa warga pertama berhasil mengevakuasi diri ke Hotel Dafam dalam kurun waktu 4 menit dan warga terakhir tiba dalam kurun waktu 9 menit.
Hal ini dinilai baik karena tidak melampaui garis rentang waktu saat munculnya peringatan dengan waktu kejadian (golden time) yaitu 20 menit.
“Nanti kita evaluasi pada saat malam hari dan jika kondisi lampu mati, rambu-rambu yang ada sudah mencukupi kebutuhan atau belum. Kalau belum, akan kita tambah lagi,” tambahnya.
Selain terus melakukan latihan simulasi, Pemkab Cilacap juga memastikan kebutuhan lainnya untuk menghadapi bencana seperti tenaga kesehatan, dapur umum, dan tempat evakuasi selalu siap.
“Pesan saya masyarakat jangan panik. Semakin sering berlatih, semakin kita mantap dalam menghadapi kebencanaan. Semoga semua masyarakat selalu siap dan dalam keadaan yang baik,” kata Pj Bupati.
Untuk diketahui, wilayah pesisir selatan Pulau Jawa, termasuk di antaranya Kabupaten Cilacap, merupakan daerah yang rawan bencana gempa dan tzunami.
Hal ini karena wilayah selatan ini berdekatan dengan zona subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
Menurut para ahli gempa dan tsunami, serta BMKG, gempa yang terjadi di zona subduksi ini bisa sangat besar, mencapai magnitudo 8,7 atau lebih. Gempa sebesar ini juga dapat menimbulkan tsunami hingga setinggi 20 meter.
Jika bencana semacam ini terjadi, terdapat 10 kecamatan dan 55 desa / kelurahan di Cilacap yang beresiko terdampak.
Menurut Pj Bupati Cilacap, M Arief Irwanto, risiko besar semacam ini perlu disikapi dengan persiapan oleh masyarakat.
Karena itu dia mengimbau pemerintah desa dan kelurahan yang berisiko terdampak, agar rutin berlatih melalui simulasi. (HS-08)