HALO SEMARANG – Warga di Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, kini menjadi khawatir mengingat kondisi di wilayahnya, sekitar Daerah Aliran Sungai Plumbon yang terancam banjir. Sebab, sebanyak tujuh titik tanggul di Sungai Plumbon rawan jebol, saat terjadi curah hujan tinggi dan debit air sungai meningkat.
Lurah Mangunharjo, Siti Komariah menjelaskan, di wilayahnya ada empat titik tanggul yang rawan jebol. Tanggul tersebut, sudah mengalami retakan sehingga dikhawatirkan bisa jebol ketika debit air tinggi. “Di sini ada empat titik, semua ada di RW 4,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Pemkot Semarang, kata dia, sudah melakukan antisipasi bersama dengan BBWS Pemali-Juana dengan melakukan mitigasi. Adapun mitigasi ini dengan memperkuat tanggul yang rawan dengan menggunakan sand bag.
Hal senada juga diungkapkan Dyah Retno, salah satu warga RW 4 Kelurahan Mangunharjo yang mengaku khawatir ketika curah hujan tinggi, meskipun telah dilakukan penguatan tanggul oleh BBW ditanggul yang dinilai rawan. “Tetap was-was dan cemas apalagi musim hujan seperti sekarang ini, harapannya normalisasi sungai bisa dilakukan secepatnya,” ujarnya.
Sementara, Camat Tugu, Eko Agus Padang Haryanto menjelaskan, secara keseluruhan ada tujuh titik tanggul yang rawan jebol saat curah hujan tinggi seperti saat ini. Dengan kondisi tanggul ada yang retak, ataupun rawan limpas.
“Total ada tujuh, empat di Kelurahan Mangunharjo dan tiga di Kelurahan Mangkang Wetan,” imbuhnya.
Penanganan untuk tanggul rawan jebol tersebut, lanjut dia, sudah dilakukan mitigasi pada November dan Desember 2024 lalu, dengan melakukan penguatan tanggul. Sedangkan tanggul yang rawan limpas di sepanjang aliran sungai juga telah dipasangi sand bag.
“Alhamdulillah hujan lebat pada Senin (20/1/2025) kemarin, tidak ada limpasan. Karena sudah dilakukan mitigasi sebelumnya. Lalu, BBWS, belum lama ini juga melakukan perbaikan tanggul di RW 1 Mangkang Kulon karena tanggul sudah mengalami kerusakan yang cukup parah,” katanya.(HS)