HALO SEMARANG – Beredar informasi bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin vaksinasi Covid-19 dapat diberikan terhadap anak.
Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah belum bisa memastikan penggunaan vaksin Covid-19 yang diberikan untuk anak usia 12-17 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, kerentanan anak terhadap Covid-19 lebih sedikit dibandingkan pada orang dewasa. Bahkan, ia menyebut, angka kematian anak akibat Covid-19 rendah.
“Anak-anak lebih tahan, fatalitasnya rendah dibandingkan dengan dewasa, angka kematiannya kecil,” kata Yulianto, Senin (28/6/2021).
Ia mengungkapkan, selama ini pemberian vaksinasi Covid-19, anak belum termasuk dalam rekomendasi. Sebab anak memiliki daya tahan yang kuat.
“Untuk Covid-19 di bawah 18 tahun ke bawah tidak ada vaksin,” ungkapnya.
Terdapat program vaksinasi sendiri oleh pemerintah yang difokuskan terhadap anak yakni, jenis vaksin DPT, BCG, dan Polio.
“Vaksin untuk anak itu program kita ini seperti DPT, BCG, Polio,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari halosemarang.id, jenis vaksin DPT merupakan vaksin gabungan untuk menekan penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Kemudian, jenis vaksin BCG, yaitu diberikan untuk menghambat perkembangan tuberkulosis (TB).
Sedangkan vaksin Polio diberikan untuk mencegah penyakit Polio atau kelumpuhan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo saat keterangan yang disiarkan melalui akun resmi Sekretariat Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/6/2021) mengatakan, pemerintah akan segera melakukan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun.
Hal itu dipastikan seiring dengan terbitnya izin pemakaian vaksin Sinovac secara darurat atau emergency use of authorization (EUA) dari BPOM.
“Kita bersyukur, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan anak usia 12 sampai 17 tahun. Sehingga vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai,” ujar Jokowi.(HS)