in

Utamakan Siswa Berprestasi, Jateng Minta Kuota Ditambah Jadi 20 Persen

Sekolah favorit SMA Negeri 3 Kota Semarang.

HALO SEMARANG – Menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 yang akan dibuka pendaftaran pada tanggal 1 Juli 2019 untuk tingkat SMA, mendapat sorotan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebab untuk PPDB tahun ini sekolah menerapkan sistem zonasi, sehingga menerima siswa tidak berdasarkan hasil nilai NEM dan prestasi.

Sehingga untuk mempercepat pemerataan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta dapat mengkaji aturan zonasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) No 58 Tahun 2018, tentang PPDB online, agar menambah kouta siswa berprestasi mencapai 20 persen.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan, pihaknya sudah konsultasi dengan kementerian untuk membuat petunjuk teknis yang disesuaikan dengan kearifan lokal terkait banyaknya siswa yang berprestasi di Jawa Tengah. Sebelumnya, kuota untuk siswa berprestasi hanya sedikit, yaitu 5 persen.

“Karena di beberapa titik terbatas akses sekolahnya, kami berlakukan besaran prosentase di zona itu. Sehingga, siswa berprestasi akan mendapatkan dua zona. Ketika dia keluar daerah bisa menggunakan ketentuan Permendikbud sejumlah 10 persen. Kalau di dalam zona, kami pertimbangkan sampai 20 persen di zona masing-masing,” katanya, Kamis (20/6/2019).

Ganjar juga menyatakan, ada beberapa daerah yang berpotensi terjadi kekurangan siswa. Saat ini pun pihaknya sedang meminta data base, sehingga bisa memotret daerah mana saja yang nanti bisa menyerap siswa.

“Kami berikan keleluasaan di zona masing-masing. Kalau mereka merasa memiliki prestasi bagus, bisa memilih sekolah terdekat. Dan pasti mendapatkan prioritas masuk. Potensi sekolah kosong dari laporan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah ada di  Wonogiri, Purbalingga dan Kendal, dan coba kami antisipasi,” tandasnya.

Ganjar pun meminta kepada dinas untuk segera membuat informasi cara pendaftaran dan zonasi agar masyarakat atau para orang tua tidak kebingungan.

Telkom pun membantu para calon siswa dengan menyediakan 140 server. Pendaftaran pun bisa dilakukan di rumah, melalui wifi corner atau datang ke kantor Telkom terdekat.

“Ini bukan aplikasi, tetapi berbasis web (web base). Memakai handphone juga bisa,” imbuhnya.

Salah satu SMA favorit di Semarang mengaku tertantang dengan sistem zonasi yang ditetapkan oleh Kemendikbud dan Pemprov Jateng. Di mana mensyaratkan 20 persen jalur prestasi dalam zonasi, dan 10 persen di luar zonasi.

Pasalnya, zonasi PPDB SMA tidak mensyaratkan nilai NEM dalam penilaian diterima atau tidaknya peserta didik baru di suatu SMA. Menjadi keutamaan mengacu pada dekatnya jarak tempat tinggal dengan lokasi penyelenggara pendidikan (sekolah).

“Ini menjadi tantangan bagi kami, karena nilai NEM tidak menjadi standar penerimaan. Semua menganut jarak terdekat dari sekolah,” kata Arief Setyayoga, Communication and Cooperation Affairs SMAN 3 Semarang, Kamis (20/6/2019).

Di Semarang, SMAN 3 merupakan salah satu sekolah favorit sejak lama. Baik saat menganut sistem hasil Ujian Negara, rayonisasi, maupun saat zonasi yang ada sejak tahun lalu.

Pada tiap pembukaan tahun ajaran baru hampir semua peserta didik yang berprestasi baik dari Semarang maupun luar Semarang akan mengincar kursi belajar di SMA yang ada di Jalan Pemuda Semarang Nomor 147 itu.

“Perubahan (sistem) itu tak masalah, kami malah lebih senang karena bisa memilih calon siswa yang berprestasi dari kuota sebanyak 20 persen dalam zonasi dan 10 persen luar zonasi,” bebernya.

Pihaknya juga tak mengkhawatirkan berkurangnya siswa baru berprestasi, menurutnya di SMAN 3 Semarang memiliki keunggulan kultur berprestasi baik akademisi maupun non akademis.(HS)

Pernah Mengalami Kebakaran Hebat, Jadi Cikal Bakal Nama Kampung Geni

PP Kota Semarang Minta Maaf Atas Aksi Kekerasan Kadernya di Minimarket