in

Ustad Ali Diwaduli Petani di Brangsong Tentang Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kendal, Kiai Ali Nurudin saat bertemu dengan Ustad Ali dan Gapoktan Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Jumat (14/8/2020).

 

HALO KENDAL – Kelangkaan pupuk bersubsidi masih menjadi keluhan petani di Kendal. Persoalan yang telah mengemuka sejak tiga bulan terakhir hinggi kini belum menemukan titik terang.

Hal ini disampaikan petani, saat bertemu dengan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kendal, Kiai Ali Nurudin dan Gapoktan Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Jumat (14/8/2020).

Jumono, petani di Desa Sidorejo mengatakan, sudah beberapa bulan ini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Pihaknya mengaku putus asa harus mengadukan persoalan ini ke mana, setelah sebelumnya telah disampaikan kepada pemerintah daerah.

“Pupuk subsidi yang biasanya harga Rp 95.000 sekarang Rp 125.000 sampai Rp 130.000. Itu pun belum tentu ada. Kami harus mengadu ke siapa lagi. Petani yang sudah susah ditambah susah,” ungkap Jumono.

Mendengar keluhan tersebut, Ustad Ali, sapaan akrab Kiai Ali Nurudin menyatakan prihatin. Dikatakan, persoalan kelangkaan pupuk tidak hanya terjadi di Kecamatan Brangsong, tapi hampir seluruh wilayah di Kendal.

“Bukan di sini saja Pak. Saya datang ke Pegandon, Cepiring, Rowosari, Weleri, dapat keluhan dari para petani soal pupuk. Pemerintah daerah mestinya bisa cepat merespon. Bagus lagi, bisa antisipasi sebelum masalah ini terjadi. Kalau terus berlarut seperti ini petani yang jadi korban,” ungkapnya.

Di lain pihak, calon bupati Kendal dari PKB itu bisa memahami ketergantungan petani dengan pupuk bersubsidi. Pasalnya, biaya produksi pertanian yang makin mahal tidak didukung dengan harga hasil pertanian yang seimbang. Akibatnya, petani hampir selalu merugi.

“Para petani kita ini kan ngga hitung-hitungan soal tenaga. Mereka yang masih bertani ini kan bukan karena pendapatnnya besar, tapi juga karena bertani sudah menjadi kebutuhan. Mestinya keberadaan mereka yang juga untuk masyarakat memenuhi kebutuhan pangan ini disupport dan dicarikan solusi,” sambungnya.

Sebelumnya, persoalan yang sama diadukan oleh para petani tembakau di Kecamatan Ngampel dan Pegandon.

Kepada Ustad Ali, para petani meminta agar petani diperhatikan. Bukan hanya persoalan pupuk yang langka, tapi juga harga komoditas pertanian yang diharapkan tidak lagi dipermainkan oleh para tengkulak.(HS)

Muhammadiyah Kendal: Mirna Bisa Rangkul Semua Kalangan

Semarang Tetap Laksanakan Rangkaian Peringatan HUT RI di Tengah Pandemi