in

Tim Musafir, Jadi Kendala PSIS Berprestasi di Liga 1 2024/2025

Pertandingan PSIS melawa Dewa United di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (11/9/2024) (dok.PSIS).

HALO SEMARANG – PSIS kembali mendapatkan hasil negatif saat berstatus sebagai tim musafir di Liga 1 2024/2025. Evaluasi jelas diperlukan untuk memperbaiki performa tim.

Laskar Mahesa Jenar harus menelan kekalahan saat menjamu Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang, pada Kamis (26/9/2024). Dari tiga laga kandang yang dimainkan musim ini, PSIS hanya mampu menang melawan PSBS Biak Numfor pada 23 Agustus lalu. Sementara itu, saat menghadapi Persita Tangerang dan Arema FC, PSIS dipaksa tunduk oleh tim tamu.

Hasil ini tidak berbeda jauh dengan performa mereka di musim 2023/2024 lalu. Kala itu, Laskar Mahesa Jenar terseok-seok saat harus bermain sebagai tim musafir dengan bermarkas di Stadion Moch Soebroto, Magelang, dan Stadion Batakan, Balikpapan.

Padahal, saat bermain di kandang sendiri di Stadion Jatidiri Semarang, PSIS tampil superior dengan dukungan penuh dari suporter selama BRI Liga 1 2023/2024. Dari 12 pertandingan kandang di musim lalu, Septian David Maulana dan kawan-kawan berhasil meraih 29 poin, nyaris tak terkalahkan.

PSIS mencatatkan 9 kemenangan, 2 kali imbang (melawan Madura United dan Borneo FC), serta hanya 1 kekalahan dari Persib Bandung. Namun, setelah Stadion Jatidiri direnovasi, PSIS terpaksa memainkan laga-laga kandang tersisa di Stadion Moch Soebroto Magelang, termasuk laga derbi Jateng menghadapi Persis yang digelar di Balikpapan.

Pelatih PSIS, Gilbert Agius, di awal musim Liga 1 2024/2025 sempat mengungkapkan kerinduannya untuk kembali bermain di rumah mereka, Stadion Jatidiri.

“Saya lebih senang bermain di Stadion Jatidiri karena itu kandang kami yang punya atmosfer tersendiri, ditambah dukungan penuh dari suporter,” kata Agius usai PSIS menjalani laga terakhir sebagai tim musafir di akhir musim lalu.

Meski demikian, laga-laga yang berlangsung di Stadion Moch Soebroto Magelang tetap harus menjadi perhatian bagi berbagai pihak.

“Kita tidak bisa terus mengeluh dengan kondisi ini. Kita harus fokus pada laga-laga selanjutnya di Magelang dan tetap optimistis meskipun sangat merindukan bermain di Jatidiri,” tambahnya.

Sementara itu, Wisnu Adi selaku Manajer Operasional PSIS mengungkapkan, bahwa menjadi tim musafir memberikan kerugian bagi klub yang dijuluki Laskar Mahesa Jenar ini.

“Selain pengeluaran yang membengkak, fisik dan mental pemain juga menjadi faktor yang terpengaruh. Namun, kami telah melakukan evaluasi dan berharap segera bisa kembali ke Jatidiri,” ujar Wisnu.

Berdasarkan catatan yang dihimpun, PSIS selalu tampil perkasa saat berlaga di Stadion Jatidiri, Semarang. Namun, performa berbeda terlihat saat PSIS harus bermain sebagai tim musafir. Di Stadion Moch Soebroto, Magelang, dari 7 pertandingan musim lalu dan musim ini, PSIS hanya mampu meraih 4 kemenangan, 1 kali imbang, dan 2 kekalahan. Selain itu, mereka juga gagal meraih poin ketika menjamu Persis Solo di Stadion Batakan, Balikpapan.(HS)

Rooms Inc Semarang Bernuansa Industrial Kekinian dengan Hiburan Musik Setiap Malam

Konsolidasi Pemenangan Yoyok-Joss, Gerindra Kota Semarang Siap Sumbang 150 Ribu Suara