
HALO SEMARANG – Pemkot Semarang untuk sementara menutup tiga pasar tradisional yang menjadi lokasi klaster baru kasus positif virus corona (Covid-19). Pasar tersebut ditutup tiga hari untuk disterilkan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, tiga pasar itu adalah Pasar Jati Banyumanik atau Rasamala, Pasar Karimata atau pasar Burung, dan Pasar Prembaen.
Dia menjelaskan, setelah pasar kembali dibuka, para pedagang dan pembeli harus mengikuti protokol kesehatan. Ketegasan harus dilakukan, misalnya ada pedagang tidak pakai masker maka diminta keluar.
“Tentunya setelah disterilkan, saat pedagang masuk pasar harus dengan benar-benar menjaga protokol kesehatan. Masker wajib dipakai, tidak pakai masker dilarang jualan, kemudian untuk jaga jarak, masuk pasar harus cuci tangan dulu dengan sabun, bisa jaga jarak dengan pedagang lainnya atau pembeli,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut ada klaster baru penularan virus corona di Kota Semarang. Klaster baru muncul di beberapa pasar rakyat, rusunawa, dan kantor peebankan. Hal ini disebabkan pasca meningkatnya aktivitas masyarakat di luar rumah sebelum dan sesudah Lebaran.
Dia juga mengungkapkan adanya tiga pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang terkonfirmasi positif virus corona.
Sejumlah temuan tersebut praktis melambungkan jumlah angka penderita virus corona Ibu Kota Jawa Tengah hingga mencapai 127 orang hingga hari ini. Kata Hendi, dalam dua hari terakhir Pemkot Semarang berupaya untuk melakukan tracking wilayah yang diduga menjadi tempat kontak erat penderita virus corona terkonfirmasi dengan masyarakat lainnya.(HS)