in

Terbengkalai Akibat Air Pasang, Lahan Sawah di Kendal Difungsikan Percontohan Budi Daya Nila Salin

Salah satu lahan budi daya ikan nila salin di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kendal.

HALO KENDAL – Akibat terdampak air pasang dari laut, puluhan hektare lahan sawah di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal yang terbengkalai, kini dijadikan tambak percontohan budi daya ikan nila salin.

Untuk pengelolaannya diserahkan kepada dua kelompok budi daya ikan (pokdakan) nila salin, yaitu kelompok Berkah 1 dan kelompok Berkah 2, yang masing-masing beranggotakan sekitar 20 orang.

Setiap kelompok mendapatkan beberapa bantuan, seperti bibit ikan nila salin, pakan ikan dan juga peralatan untuk pengelolaan tambak ikan.

Salah seorang anggota dari pokdakan Berkah 1, Ahmad mengaku, di kelompoknya ada 20 orang anggota yang masing-masing memiliki tambak kurang lebih seluas 4.000 meter persegi.

“Saat ini sudah berjalan dua bulan, dengan pertumbuhan ikan yang cukup bagus. Ikan nila salin biasanya dipanen setelah umur tiga atau empat bulan. Jika usaha ini berhasil, Insya-Allah saya akan meneruskan budi daya ikan nila salin secara mandiri,” ungkapnya, Sabtu (12/8/2023).

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, Hudi Sambodo mengatakan, puluhan hektare lahan di Desa Turunrejo yang semula ditanami padi, namun karena terdampak air pasang dari laut, sehingga tidak bisa lagi untuk pertanian.

“Mulai tahun ini, secara bertahap akan dikelola menjadi kampung ikan nila salin,” ujar dokter hewan lulusan UGM Yogyakarta tersebut.

Hudi menjelaskan, setelah mendapat bantuan dari pemerintah pusat, kampung ikan nila salin di Desa Turunrejo ini akan dijadikan percontohan kampung nila salin di Kabupaten Kendal.

“Lahan sawah dekat pantai yang terkena abrasi air laut ini tidak bisa lagi ditanami padi, jadi sekarang dijadikan kampung budi daya ikan nila salin, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani pemilik lahan,” jelasnya.

Hudi juga mengungkapkan, anggota dari kelompok Berkah 1 dan Berkah 2 sudah dibekali pengetahuan tentang budi daya ikan nila salin, dan telah melakukan studi banding di daerah Pati yang sudah berhasil.

“Karena budi daya ikan nila salin di Kabupaten Pati sudah berhasil dan hasil panen yang dihasilkan bagus dan juga harganya lumayan. Jadi daerah sana dijadikan sebagai tujuan studi banding,” ungkap Hudi.

Dirinya berharap, dengan adanya pemanfaatan dari lahan pertanian menjadi lahan budi daya ikan nila salin tersebut, bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat.(HS)

Gelar Sosialisais Empat Pilar Kebangsaan MPR RI, Mas Vino: Jangan Sampai Lupakan Sejarah

Ganjar Wujudkan UMKM Jateng Go Internasional Lewat Hetero Space dan KUR Super Mikro