
SEMARANG – Beberapa kelurahan di Kecamatan Tembalang, dilanda banjir bandang. Banjir menerjang permukiman warga di antaranya di Kelurahan Sendangmulyo, Meteseh, dan Bulusan, Selasa (25/12).
Banjir diakibatkan melubernya saluran air di beberapa wilayah itu, termasuk luapan sungai Sigarbencah dan jebolnya tanggul sungai Kedungwinong, Kelurahan Bulusan. Karena tingginya debit air dari wilayah atas, beberapa sungai seperti Kali Sigarbencah dan Dongwinong meluber ke jalan dan menerjang permukiman warga. Diketahui hujan telah mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya sejak 2 hari terakhir.
Turunnya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat hampir merata di seluruh Kota Semarang.
Menurut Suwito S, Lurah Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, banjir bandang menerjang beberapa rumah di wilayahnya. Di antaranya di RW II.
“Air juga sempat masuk ke rumah warga. Kami masih menginventarisir data warga yang terdampak banjir bandang ini,” katanya.
Sementara banjir melanda Meteseh dan Bulusan Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa (25/12) bersumber dari luapan sungai Sigarbencah dan jebolnya tanggul sungai Kedungwinong Kelurahan Bulusan.
Diperkirakan banjir mulai memasuki Jalan Bukit Kencana Jaya sejak Selasa siang.
Dikatakan Santoso (42) Warga Kelurahan Meteseh, hujan mengguyur kawasan Meteseh dan Bulusan sejak pagi tadi. Akan tetapi, lanjutnya, hujan intensitas tinggi dimulai sekitar pukul 12.00.
“Begitu hujan deras, seketika sungai Sigarbincah dan Kedungwinong tak mampu menampung air,” jelas anggota Kelurahan Siaga Bencana (KSB) tersebut.
Susanto juga menerangkan, meluapnya sungai Sigarbencah merendam kawasan Jalan Bukit Kencana Jaya hingga mencapai pusar orang dewasa dan bergerak ke arah perumahan Emeral.
“Begitu sampai kawasan Bulusan, tempukan dengan air kiriman dari sungai Kedungwinong karena tanggulnya jebol. Air kemudian bergerak menuju Perum Dinar Mas dan merendam di sekelilingnya,” imbuhnya.
Camat Tembalang, Heru Sukendar mengatakan, pihaknya akan menginventarisir beberapa aset tanah pemkot yang memungkinkan untuk diusulkan menjadi embung guna penanganan banjir di wilayah Tembalang. Salah satunya di RW 2 Kelurahan Sendangmulyo. Selain itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan PU untuk penambahan kapasitas drainase jalan di beberapa wilayah.
“Debit air memang sangat tinggi. Drainase yang sudah ada, sudah tidak bisa menampung aliran air yang datang dari wilayah Tembalang bagian atas. Solusi sementara normalisasi drainase jalan, solusi jangka panjang tambahan kapasitas drainase dan membuat tampungan dengan teknis embung,” tegasnya.(Halo Semarang)