in

Tampil dalam Kirab Budaya Jepara, Mahasiswi Universitas Muria Kudus Ini Perankan Lagi Sosok Ratu Kalinyamat

Penampilan Mahasiswa Universitas Muria Kudus, Fatika Jovanka Syachtira, dalam Kirab Luwur 2025, Rabu (9/4/2025). (Foto : jepara.go.id)

 

HALO JEPARA – Mahasiswa Universitas Muria Kudus, Fatika Jovanka Syachtira, untuk kali kedua memerankan sosok Ratu Kalinyamat dalam Kirab Luwur 2025 yang digelar Rabu (9/4/2025).

Mahasiswi semester akhir ini tampil anggun, saat menaiki kereta kuda dari Pendopo Kartini menuju Tugu RA Kartini, dalam arak-arakan yang diikuti pula oleh jajaran Forkopimda dan rombongan budaya.

Dara kelahiran 9 Juni 2003 asal Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara ini, bukan kali pertama dipercaya memerankan tokoh Ratu Kalinyamat. Sebelumnya, ia tampil dalam peran yang sama pada tahun 2022.

“Senang sekali bisa tampil lagi. Ini pengalaman kedua, dan rasanya tetap luar biasa,” kata Fatika, seperti dirilis jepara.go.id.

Persiapan tahun ini menurutnya lebih menantang. Selain menjalani “puasa mutih” sehari sebelum tampil sebagai bentuk pendalaman peran, Fatika juga harus membawakan dialog di tengah kirab.

Hal ini menjadi pembeda dibanding penampilannya sebelumnya yang hanya bersifat simbolik. “Tahun ini ada dialognya, jadi lebih perlu pemahaman karakter,” jelasnya.

Pimpinan produksi, Joharta Adi, menilai Fatika berhasil membawakan karakter Ratu Kalinyamat dengan kuat.

Ia dinilai mampu membangun aura seorang pemimpin perempuan yang tangguh dan berwibawa, cerminan dari sosok Ratu Kalinyamat yang dikenal sebagai pejuang maritim dan pelindung rakyat Jepara.

Dengan peran yang dijalani secara total, imbuhnya, Fatika tak hanya tampil sebagai figur sejarah, tetapi juga simbol generasi muda yang peduli terhadap warisan budaya lokal.

Menurut Jo, penampilan itu turut memperkuat semangat pelestarian tradisi yang terus dihidupkan di tengah masyarakat.

Sementara itu Kirab Budaya dan Buka Luwur dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-476 Jepara, sangat menarik dan memikat ribuan warga.

Hal ini terlihat dari ribuan warga yang antusias menyaksikan prosesi tahunan ini, mulai dari Pendapa Kartini Jepara, sepanjang Jalan Kartini hingga depan kompleks Pemakaman Mantingan.

Bupati Jepara, H Witiarso Utomo serta Wakil Bupati M Ibnu Hajar dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan para pejabat, terlibat dalam acara ini.

Kirab Hari jadi Jepara merupakan pembuka bagi prosesi Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin serta tiga makam lainnya, di kompleks Pemakaman Masjid Mantingan, Kecamatan Tahunan.

Sebelum dilaksanakan penggantian luwur, terlebih dahulu luwur diarak dari Pendapa Kabupaten sampai Balai Desa Mantingan untuk diserahkan ke Camat Tahunan dan Petinggi Desa Mantingan. Selanjutnya, rombongan diiringi pasukan bregada menuju lokasi buka luwur.

Bupati Jepara mengatakan, prosesi buka luwur serta tahlil dan doa ini, sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur, dan mengenang jasanya. “Ini adalah bentuk menghargai leluhur, dengan adanya buka luwur ini kita membuka ruang dan harapan baru untuk setahun ke depan dan semoga kita mendapat ridha dari Allah,” kata Bupati.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jepara atas partisipasi dan doanya sehingga prosesi yang digelar setiap tahunnya ini berjalan lancar.

“Mudah-mudahan membawa berkah bagi kita semua di Kabupaten Jepara,” sambungnya.

Witiarso Utomo juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Jepara untuk meneladani perjuangan Ratu Kalinyamat.

Dirinya mengungkapkan, perjuangan di era saat ini tidak melawan penjajah tetapi melalui hal-hal positif seperti pembangunan yang berkeadilan, memajukan pendidikan, serta meningkatkan ekonomi masyarakat agar semakin sejahtera.

“Harapan kami visi misi kami yaitu otw Jepara ‘Mulus’ (makmur, unggul, lestari, religius-Red) bisa terealisasi secepatnya,” harapnya.

Sebelumnya, prosesi tersebut diawali dengan pementasan sendratari Ratu Kalinyamat di Pendopo Kartini.

Pertunjukan tersebut menggambarkan kepahlawanan sang ratu, disambut antusiasme warga yang memadati area sekitar pendopo.

Setelahnya, kain luwur secara simbolis diserahkan kepada Mas Bupati Jepara, Witiarso Utomo. Penyerahan berlangsung diiringi iring-iringan kirab dari Pendopo menuju Makam Mantingan, Kecamatan Tahunan.

Sepanjang perjalanan, arak-arakan menampilkan sosok Ratu Kalinyamat yang diperankan oleh Fatika Jovanka Syachtira (21) menaiki kereta kuda.

Ia didampingi jajaran Forkopimda dan pejabat daerah, menambah kekhidmatan serta daya tarik budaya dalam peringatan kirab budaya buka luwur tahun ini. (HS-08)

Rancangan Awal RPJMD 2025–2029 Disepakati, Grobogan Mantapkan Arah Pembangunan Lima Tahun ke Depan

Pemkab Rembang Pastikan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa Tak Dipotong