in

Suntik Vaksin Dosis Kedua, Ganjar Pakai Baju Adat Riau

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin Covid-19. (Foto : Dok Humas Pemprov Jateng)

 

HALO SEMARANG – Penampilan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo cukup nyentrik, saat melakukan vaksinasi dosis kedua di RSUD Tugurejo Semarang, Kamis (28/1).

Berbeda dari jajaran Forkompimda, Ganjar tampil dengan pakaian mencolok berwarna kuning cerah, lengkap dengan sarung dan ikat kepala.

Ternyata, baju yang dikenakan Ganjar adalah baju adat Riau. Baju adat khas Melayu itu sengaja dipakai Ganjar, karena penyuntikan vaksin dosis kedua hari ini bertepatan dengan Kamis pekan keempat Januari. Setiap Kamis pekan keempat, seluruh ASN Jateng wajib memakai baju adat nusantara.

“Ini baju adat Riau, Melayu. Saya pesan langsung dari Pekan Baru. Tapi tadi saya cari sarungnya nggak ketemu, jadi pakai sarung Makassar. Ya kita memang tiap Kamis pekan keempat pakai baju adat nasional, sebagai upaya merawat kekayaan bangsa,” kata Ganjar.

Foto : Dok Humas Pemprov Jateng

Tetapi ada yang aneh dari baju adat Riau yang dikenakan Ganjar itu. Saat hendak disuntik, ia tidak menyingsingkan baju panjang di lengan kirinya. Dia harus melepas resleting yang dipasang pada ujung potongan kain di atas ketiak.

Ternyata, Ganjar memang sudah mempersiapkan hal itu. Sadar bahwa untuk menyingsingkan lengan panjang saat vaksinasi cukup repot, dia mendesain khusus baju adat Riaunya itu, dengan memasang resleting di bagian lengan kiri.

“Saya kan ditanya besok mau pakai baju adat apa? Saya jawab Riau. Kemudian staff saya bilang, tetapi itu kan lengan panjang pak. Langsung saya panggil penjahit saya. Gimana caranya biar tidak perlu ditarik. Akhirnya dibuatkan resleting di lengan atas,” ucapnya.

Ia mengatakan terinspirasi dari Bupati Sragen yang saat penyuntikan vaksin juga mendesain bajunya dengan memasang resleting di lengan. Bedanya, jika Bupati Sragen memasang resleting di tengah lengan, baju Ganjar dipasang resleting di bagian atas lengan. Sehingga, kain lengan kirinya bisa dilepas.

“Saya terinspirasi dari Bupati Sragen, tetapi dia disobek tengahnya. Kata penjahit saya, jangan pak, biar tidak kelihatan merubah designnya, jadi dipasang di atas dan diputar. Ini hanya 15 menit saya bawa bajunya ke penjahit, kemudian direparasi. Jadi lebih efektif untuk vaksinasi,” jelasnya.

Lebih lanjut Ganjar menerangkan, setelah vaksinasi dosis kedua ini, diharapkan vaksinasi di Jateng juga akan berlangsung sukses. Bersama jajaran Forkompimda, Ganjar telah membuktikan bahwa proses vaksinasi aman.

“Buktinya kami sehat-sehat saja, tidak ada dampak apapun baik kemarin setelah vaksin dosis pertama, juga pada vaksin dosis kedua ini. Maka kami harap proses vaksinasi di Jateng berjalan lancar dan seluruh masyarakat mendukung,” kata dia.

Selain Ganjar, jajaran Forkompimda Jateng juga ikut dalam vaksinasi dosis kedua itu. Di antaranya Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, Kajati Jateng, Wakil Ketua DPRD Jateng, Kanwil Kemenag, Ketua IDI Jateng, Ketua PPRI Jateng, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen mengatakan dirinya lebih tenang untuk vaksinasi tahap kedua ini. Ia juga menegaskan tidak ada gejala apapun yang dirasakan selama disuntik vaksin tersebut.

“Tidak ada rasa apa-apa, tidak ada gejala yang saya rasakan selama dua minggu lalu. Tidak ada capek, pegal-pegal, nyeri atau apapun. Cuma ngantuk saja setelah disuntik,” katanya.

Hal itu membuktikan bahwa vaksin Sinovac yang telah disuntikkan aman. Gus Yasin meminta masyarakat tidak perlu takut atau ragu dengan program vaksinasi ini.

“Semuanya aman, jadi masyarakat tidak perlu ragu. Vaksin ini aman dan halal,” kata dia. (HS-08)

Pemkab Kudus Tawari PT Djarum Berinvestasi Hotel Berbintang

Pakai Kaos Jogo Santri Jogo Kyai Ketika Divaksin, Ini Pesan Gus Yasin untuk Masyarakat