HALO KLATEN – Shelter Menden di Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, siap menampung pengungsi, jika kondisi darurat bencana Merapi benar-benar terjadi. Sebanyak 60 bilik penyekat, bisa digunakan untuk 60 keluarga di shelter, yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang standar.
Dalam Simulasi Manajemen Barak Pengungsi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten pekan lalu, fasilitas dasar sudah tersedia. Ada fasilitas masjid, gereja, 12 ruang toilet, tempat jemuran, dapur, panggung hiburan, kipas angin, sampai parkir yang luas.
Hanya beberapa kran air yang didapati bocor, fasilitas protokol kesehatan seperti cuci tangan yang tidak lengkap, dan plafon gedung sebagian yang rusak.
“Karena ini pandemi jadi Shelter Menden dibuat bersekat. Ada sekitar 60 bilik. Kalau tidak Covid, shelter ini bisa menampung 1.000 pengungsi,” kata Ali Sriyanto Kepala Desa Menden, Kebonarum, seperti dirilis Klatenkab.go.id, Senin (27/12).
Terkait pemeliharaan yang dibutuhkan, mantan kadus setempat yang kini menjabat Kepala Desa Menden itu, mengungkapkan ada kerusakan di plafon shelter. Hal itu sudah dilaporkan petugas THL (tenaga harian lepas) BPBD untuk mendapatkan perbaikan.
“Di shelter ini sering burung hantu itu terbang menabrak plafon sehingga rusak. Kebetulan THL BPBD juga warga Menden. Selain itu di shelter Menden juga sudah disiapkan lokasi tempat evakuasi ternak milik para pengungsi yang disiapkan di sawah terdekat” jelasnya.
Ditanya jika terjadi luapan jumlah pengungsi, Kepala Desa Menden yang akrab di panggil Ali ini menerangkan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk alternatif pengungsian.
“Kami juga sudah mempersiapkan tempat ibadah sekitar seperti masjid, gereja dan sekolahan yang bisa digunakan jika memang shelter ini tidak juga menampung pengungsi,” kata dia.
Shelter Menden, Kebonarum menjadi salah satu tempat evakuasi pengungsi bagi pengungsi Merapi jika kondisi darurat terjadi. Lokasi shelter lain yang disiapkan pemerintah adalah shelter Demakijo Karangnongko, Kebondalem Prambanan, Kalimosodo Sidorejo, Balai Desa Balerante dan balai Desa Tegalmulyo. (HS-08)