in

Setelah Tujuh Hari, Pencarian Delapan Penambang yang Hilang di Banyumas Ditutup

HALO BANYUMAS – Setelah tujuh hari dilaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan oleh Tim SAR Gabungan terhadap delapan penambang yang terjebak di lubang galian pertambangan emas, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, akhirnya dihentikan Selasa (1/8/2023).

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa, saat apel penutupan SAR di lokasi pertambangan, yang dihadiri Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel CZI Muhammad Andhy Kusuma, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, Tim SAR Gabungan dari TNI, Polri, Lanud Cilacap, BPBD Banyumas dan BPBD Bogor, Tagana, serta para relawan.

“SAR hari ketujuh ditutup. Keputusan untuk menutup penyelamatan dan pencarian telah dikoordinasikan dengan potensi SAR dan stakeholder. Sesuai SOP Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak ditemukan atau tidak efisien lagi pelaksanaannya, maka operasi SAR dinyatakan ditutup,” kata Adah Sudarsa, selaku SAR Mission Coordinator (SMC).

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur SAR Gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) Ajibarang.

“Dengan telah ditutupnya Operasi SAR ini, maka seluruh unsur SAR Gabungan yang terlibat bisa kembali ke kesatuannya masing-masing. Apabila terdapat informasi dan atau adanya tanda-tanda korban untuk dapat dievakuasi, maka Operasi SAR dapat dibuka kembali,” ujarnya.

“Atas nama Tim SAR gabungan, kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban, serta turut berbela sungkawa atas musibah yang telah terjadi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” ungkap Adah Sudarsa.

Delapan orang penambang emas yang dikabarkan hilang, yaitu M Rama Abdul Rohman (38), Cecep Suriyana (29), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), Mad Kholis (32), Mulyadi (40) dan Ajat (29), kesemuanya merupakan warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sejumlah peralatan pencarian telah dikerahkan Tim SAR Gabungan dalam upaya evakuasi para penambang. Diantaranya pompa air, alat deteksi pencarian seperti xaver, scan sonar, live detector, alat-alat mauntainnering, SCBA, dan juga alat selam.

Penutupan pencarian delapan penambang emas di Banyumas oleh Tim SAR gabungan tersebut ditandai dengan pembuatan prasasti berisi nama-nama para korban tambang, dan dilakukan tabur bunga oleh pihak keluarga, juga dilaksanaan sholat jenazah bersama-sama.

Sementara Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edi Suranta Sitepu menambahkan, pasca kejadian, pihaknya akan menutup dan menjaga lokasi lokasi tambang yang dianggap membahayakan keselamatan, dengan membongkar bangunan barak tambang. (HS-06)

Siap Tatap Musim Baru

Lapas Semarang Gagalkan Penyelundupan Handphone dan Pil Koplo