HALO KENDAL – Menyerap berbagai aspirasi dari konstituennya terus dilakukan Anggota Komisi B DPRD Kendal, Muhammad Arif Abidin atau yang kerap disapa Kaji Arif. Seperti yang dilakukannya dalam kegiatan reses kedua, dengan bertemu para pedagang Pasar Kaliwungu, Minggu (3/11/2024).
Banyak hal yang disampaikan para pedagang pasar yang dikenal dengan sebutan Pasar Pagi Kaliwungu tersebut, di antaranya terkait menurunnya omzet pedagang, akibat banyak pedagang liar yang berjualan di bahu jalan, dan harapan dari pedagang supaya pasar kembali ramai.
Selain itu, para pedagang juga mengusulkan dibentuknya koperasi pedagang dengan bunga yang ringan, dan pelatihan untuk para pedagang supaya bisa berjualan melalui digital marketing, serta terkait perawatan selokan di jalan belakang pasar, yang dinilai kurang.
Menanggapi hal tersebut, Arif yang berangkat menjadi Anggota Dewan melalui Partai Demokrat dari Dapil Kendal 2 (Brangsong, Kaliwungu dan Kaliwungu Selatan) tersebut siap menampung dan memperjuangkan keluhan dan masukan dari para konstituennya.
Apalagi dirinya duduk di Komisi B yang membidangi perekonomian, keuangan, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, energi, sumber daya mineral, pertanian, perikanan dan kelautan, serta perkebunan dan kehutanan.
“Semua yang disampaikan bapak dan ibu semua saya serap dan saya tampung, nantinya akan saya sampaikan kepada dinas terkait. Insya-Allah apa yang menjadi keluh kesah panjenengan semua akan saya perjuangkan supaya ada solusi dan terealisasi,” ujar Owner CV Semangka Jaya dan pengusaha buah-buahan tersebut.
Menurut Arif, hal itu sudah menjadi program kerja dirinya selama menjabat sebagai Anggota DPRD Kendal masa keanggotaan 2024-2029. Mengingat dirinya bisa terpilih sebagai anggota dewan karena didukung oleh warga di Dapil Kendal 2, yang salah satunya adalah para pedagang Pasar Kaliwungu.
“Saya bisa menjadi Anggota DPRD Kabupaten Kendal itu karena panjenengan para pedagang Pasar Kaliwungu yang memilih saya. Jadi sudah seharusnya saya menyerap dan memperjuangkan aspirasi panjenengan semua, dan itu saya manfaatkan dalam kegiatan reses ini,” ungkap Arif.
Salah seorang pedagang, Verawati menyampaikan terkait biaya administrasi pembangunan pasar yang harus segera dilunasi atau bisa tempo.
Kemudian dirinya juga menyampaikan terkait dengan penertiban pedagang. Karena ada sejumlah pedagang yang berjualan di tempat-tempat strategis namun tidak dikenakan retribusi. Salah satunya pedagang musiman, hal itu menurutnya merugikan pedangan yang resmi.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, karena saudara kita, keluarga kita yaitu sesama pedagang di Pasar Kaliwungu ada yang menjadi anggota dewan. Mudah-mudahan Pak Kaji Arif dapat membawa aspirasi kita semua untuk diperjuangkan dan terealisasi,” ungkapnya.
Sedangkan pedagang daging ayam.potong, Saodah mengungkapkan, sejak adanya pedagang-pedangan daging ayam potong yang berjualan di bahu-bahu jalan dengan harga lebih murah, pendapatannya semakin menurun. “Kami mohon supaya bisa ditertibkan,” harapnya.(HS)