HALO BOYOLALI – Lebih dari 1000 tokoh masyarakat Kec. Wonosamudro, Kab. Boyolali sudah menyatukan langkah untuk dukung pasangan Marsono – Syaifulhaq Mayyazi.
Dukungan ini merupakan sebuah momentum penting menjelang pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada tahun 2024. Masyarakat semakin menunjukkan kepedulian dan keterlibatan mereka dalam proses demokrasi, terutama di tingkat lokal.
Dukungan ini dinyatakan dalam acara “Silaturahmi Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Boyolali 2024 Bersama Tokoh Masyarakat Kecamatan Wonosamudro” tanggal 14 September 2024, di Gedung Panaseban, Desa Repaking Kec. Wonosamudro Kab. Boyolali. Acara ini diadakan oleh Tim Pemenangan paslon Marsono – Syaifulhaq Mayyazi, dan menjadi ajang berkumpulnya berbagai elemen masyarakat yang memiliki visi dan misi yang sama untuk kemajuan daerah.
Hadir dalam acara ini, lebih dari 1000 tokoh masyarakat dari Kec. Wonosamudro yang menunjukkan kepedulian dan dukungan mereka terhadap pasangan calon yang mereka yakini mampu membawa perubahan positif. Kehadiran mereka menandakan bahwa masyarakat sudah mulai cerdas dalam memilih pemimpin yang tepat untuk daerah mereka.
Seno Kusumoharjo, yang biasa disebut “Seno Gede”, sesepuh PDIP Boyolali, turut memperkuat legitimasi pencalonan Marsono – Syaifulhaq Mayyazi, menyampaikan orasi di depan peserta. Seno Gede adalah sosok yang dihormati dan memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat Boyolali, sehingga kata-katanya sangat berarti.
Secara khusus, Seno mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Kec. Wonosamudro atas tindakan Herry Pilihanto, yang dulu merupakan orang dekat Seno Gede.
“Sekarang Herry bukan lagi orang yang punya wewenang mengurus wilayah Boyolali Utara.” Pernyataan ini menegaskan posisi Seno Gede dan keprihatinannya terhadap perilaku Herry yang dinilai tidak layak bagi seorang pemimpin.
Seno menyatakan ini, karena kabar beredar di Tiktok dan WhatsApp tentang tingkah arogan Herry yang mengintimidasi masyarakat, khususnya Boyolali Utara, untuk memilih calon tertentu.
“Sekarang, yang berkaitan dengan Boyolali Utara, langsung berkoordinasi dengan saya,” kata Se Gede dalam orasi.
Tindakan arogan Herry dianggap melampaui kapasitasnya sebagai Sekdin Satpol PP (Polisi Pamong Praja) yang memenjarakan salah satu kader PDI-P dalam kasus pertikaian. “Herry kuwi Sekdin Satpol PP, kok isa menjarakke wong!?” ungkap Seno dengan nada tegas, menekankan bahwa tindakan semacam itu tidak dapat diterima karena ini politisasi terhadap salah kader PDI-P.
Dalam acara tersebut, Seno Gede juga memperkenalkan sosok Marsono – Syaifulhaq yang sudah dikenal warga Kec. Wonosamudro. Marsono dan Syaifulhaq dianggap sebagai pemimpin yang memiliki integritas dan komitmen untuk mengabdi kepada masyarakat.
Dukungan kepada Marsono – Syaifulhaq Mayyazi datang dari berbagai partai seperti PDI-P, PKS, dan PPP, yang menunjukkan bahwa pasangan ini memiliki dukungan yang luas dari berbagai elemen masyarakat.
Dukungan personal yang kuat juga datang dari Susetya Kusuma Dwi Hartanta, (Ketua DPC PDIP Boyolali), Abdul Kharis Almasyhari (anggota DPR RI dari PKS dan ayah Saifulhaq Mayyazi), serta Seno Kusumoharjo, sesepuh PDIP Boyolali. Kehadiran tokoh-tokoh ini semakin memperkuat posisi Marsono – Syaifulhaq di mata publik.
Seno Gede mengenakan topi laken koboi, menutup pidato yang mengundang tepuk-tangan para peserta, dengan ajakan untuk memilih paslon Marsono – Syaifulhaq Mayyazi sebagai Bupati Boyolali 2024.
Ajakan ini bukan hanya sekadar seruan politik, tetapi merupakan harapan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan yang solid dan visi yang jelas, pasangan ini diharapkan mampu membawa Boyolali menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik. [hs]