HALOSEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat, musibah bencana yang terjadi selama periode tahun 2021 di Kota Semarang mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengatakan, tercatat hingga 27 Desember 2021, kejadian bencana di Kota Semarang ada 412 kejadian.
“Sedangkan data 2020, bencana yang terjadi hanya 342 kejadian,” kata Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, Selasa (28/12/2021).
Ia menyampaikan, tanah longsor menjadi urutan pertama kejadian bencana yang sering terjadi pada tahun 2021. Kemudian disusul bencana banjir dan pohon tumbang.
“Rincian bencana yang terjadi antara lain, talut longsor 130 kejadian, banjir 87 kejadian, pohon tumbang 78 kejadian, rob 2 kejadian, puting beliung 37 kejadian, rumah roboh 35 kejadian, kebakaran 43 kejadian,” jelasnya.
Dari kejadian bencana yang terjadi tersebut, ia menyebut kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
“Memang kalau dari kejadiannya, 2021 lebih banyak dibandingkan 2020. Tetapi kalau dari sisi kerugian, 2021 lebih sedikit, yaitu hanya sekitar Rp 700 juta. Kalau 2020 kerugian mencapai Rp 2,593 miliar,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, data rekapitulasi kebencanaan yang dimiliki akan dijadikan bahan evaluasi.
“Dengan data ini, kami tetap akan evaluasi. Dan akan kami koordinasikan dengan dinas terkait. Supaya terjadinya bencana bisa diminimalisir kerugian dan dampaknya,” paparnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe “Liluk” Winarto mengimbau kepada masyarakat untuk waspada bencana pada musim hujan tahun ini.
“Cuaca akhir-akhir ini cenderung ekstrem dan kerap turun hujan deras. Kami berharap masyarakat waspada akan bencana, khususnya warga yang tinggal di daerah rawan,” katanya.(HS)