
SEMARANG – Persoalan sampah menjadi salah satu faktor utama dalam kendala penanganan banjir di Kota Semarang. Hal itu disampaikan Supriyadi saat melakukan tinjauan banjir di kawasan Kaligawe, Selasa (4/12).
“Kami mengimbau kepada warga Kota Semarang untuk sadar membuang sampah pada tempatnya. Seperti yang ami lihat di jembatan Kaligawe, tumpukan sampah sangat banyak ketika debit air naik. Dampaknya bisa meluap ke pemukiman. Harapanya warga membuang sampah pada tempatnya,” ungkapnya.
Selain itu, Pihaknya juga mendorong Pemkot Semarang untuk lebih tegas dalam penegakan Peraturan Daerah (Perda) tantang sampah. “Pemerintah di sini juga harus dapat menegakkan perda terkait dengan itu, karena ini sudah ada perdanya. Perda harus diberlakukan, jika tidak diberlakukan masyarakat tidak akan sadar tentang hal itu,” tegasnya.
Kegiatan kelompok masyarakat yang perduli dengan saluran, katanya, harus lebih digiatkan. Misalnya dengan membuat kegiatan kerja gotong royong untuk membersihkan saluran yang ada di kampung masing-masing.
“Jangan mengharapkan pemerintah turun tangan sampai ke kampung-kampung, karena ini harus ada partisipasi aktif dari masyarakat. Yang pertama tidak membuang sampah di saluran, dan mengadakan kerjabakti rutin,” ungkapnya.
Koordinator Rumah Pompa Wilayah UPTD Semarang Timur, Nuryanto juga mengeluhkan banyaknya sampah yang mengganggu proses penyedotan genangan air di kawasan Kaligawe. Menurutnya sampah merupakan hal yang paling menganggu dalam proses penanganan banjir di sekitar wilayah Kaligawe.
“Sampah dapat menyebabkan pompa terbakar jika masuk ke mesin pompa. Biasanya kami sampai menyelam untuk membersihkan pompa dari sampah,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi melakukan tinjauan langsung terkait dengan banjir yang hingga saat ini masih menggenangi beberapa titik di jalan Kaligawe, Selasa (4/12).
Dalam tinjauan itu, Supriyadi juga sempat melakukan pengecekan terhadap pompa yang difungsikan untuk menyedot genangan air tepatnya di bawah jembatan tol Kaligawe, termasuk meninjau kawasan muara Sungai Tenggang yang saat ini dalam proses pembangunan bendungan pengendali banjir dan rob Kota Semarang paket dua sub sistem Sungai Tenggang.(HS)