in

Rumah Warga di Gemuh Terancam Hilang Terbawa Arus Sungai, Pemkab Kendal Diminta Bantu Relokasi

Kondisi rumah Rohadi di Desa Galih Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal yang berada di pinggir sungai Blukar

HALO KENDAL – Rumah milik salah satu warga bernama Rohadi di Desa Galih, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal kondisinya sangat memprihatinkan. Rumahnya terancam hilang karena tanahnya terus tergerus oleh aliran Sungai Blukar.

Ditemui di rumahnya, Sabtu (11/2/2023), Rohadi menceritakan, setiap tahun tanah miliknya terkikis dan terbawa arus sungai sehingga rumahnya terancam longsor.

Ia mengaku, tadinya rumah yang ia tinggali bersama keluarganya mempunyai luas tanah sekira 20 meter. Namun sekarang hampir habis terbawa arus sungai dan tinggal menyisakan delapan meter saja.

“Setiap tahun selalu terkikis arus sungai. Sehingga yang tadinya tanah saya 20 meter, kini tinggal delapan meter saja. Bahkan rumah saya sudah pernah bergeser tiga kali akibat tanah longsor saat banjir,” terangnya.

Rohadi bersama keluarganya hanya bisa pasrah. Karena memang rumahnya di bagian belakang berdekatan dengan aliran Sungai Blukar. Sementara tidak ada biaya untuk pindah rumah ke tempat yang lebih aman.

“Saat terjadi banjir kemarin, tanah rumah saya bagian belakang juga sudah tergerus arus sungai,” ujarnya.

Rohadi yang terganggu penglihatannya, didampingi sang istri mengaku, saat hujan dan sungai banjir dirinya merasa was-was dan tidak bisa tidur.

“Saya merasa was-was dan khawatir kalau pas hujan deras. Karena takut rumah saya hanyut dibawa banjir,” imbuhnya.

Apalagi jika terjadi banjir di malam hari, Rohadi mengaku tidak bisa melihat terangnya cahaya lampu. Hanya perasaan yang bisa menggerakkan ia jalan.

Diungkapkan, kejadian tanah tergerus sudah keempat kalinya. Namun Rohadi mengaku agak tenang setelah dipasang bronjong di belakang rumahnya.

“Ya beberapa waktu lalu, belakang rumah saya dipasang bronjong oleh Dinas PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air-red) Provinsi Jawa Tengah,” ungkap Rohadi.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya meminta kepada pemerintah dan instansi terkait untuk bisa dibantu dipindah atau relokasi dan dicarikan lokasi yang aman.

Karena selama ini, saat air sungai meninggi, dirinya bersama anak dan istri mengungsi di tempat saudara yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.

“Ya kalau boleh berharap, kami ingin pindah ke tempat yang jauh dari sungai. Sehingga tidak merasa was-was saat banjir,” pungkas Rohadi. (HS-06).

Kejar Target Penurunan Angka Stunting dan AKI-AKB, Dinkes Kendal Perkuat Sinergi dengan Puskesmas

Pohon Aren Diameter 60 Cm Tumbang Menutup Jalur Weleri – Pageruyung