HALO SEMARANG – Diana Pungki tak menyangka, kecelakaan yang dia alami, justru membuatnya bisa mencegah harta bendanya raib.
Peristiwa itu dialami Diana Pungki, Jumat (11/2/2022) ketika dia terpaksa harus pulang dan urung bekerja, karena mengalami kecelakaan di depan Kantor Damri, Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan.
Saat itu ketika dia hendak berangkat kerja ke sebuah pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, tiba-tiba tertabrak oleh ban yang lepas dari sebuah truk kontainer.
“Kejadiannya itu truk kontainer bannya lepas saat saya lewat, akan pergi bekerja,” kata dia.
Karena sakit dan tak bisa melanjutkan berangkat ke tempat kerja, dia pun memilih pulang ke tempat indekos di RT 9 RW 11, Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan.
Tetapi ketika sampai di tempat tinggalnya, dia malah memergoki dua pria tak dikenal sudah berada di dalam kamar. Diduga, kedua orang itu bermaksud mencuri harta miliknya.
Pungki menuturkan, ketika ditanya, dua orang itu mengaku sedang mencari tempat indekos. Namun karena gerak-gerik kedua pria itu mencurigakan, perempuan itu pun meminta tolong warga untuk mengangkap.
“Katanya mau cari kos, tapi kok kamar saya lampunya hidup. Mungkin dia merasa sudah ketahuan, terus kabur,” ucapnya.
Melihat keduanya melarikan diri, suami Pungki bersama warga pun mengejar. “Ketika kabur, langsung dikejar suami saya bersama warga, sambil teriak maling-maling,” tuturnya.
Satu dari dua lelaki itu berhasil kabur dengan mengendarai motor Beat hitam tanpa pelat nomor ke arah selatan. Namun satu orang lagi melarikan diri ke arah utara dan dikepung warga. Lantaran terdesak, lelaki itu kemudian menceburkan diri ke Sungai Tambakaji.
“Ada cincin seharga lima juta lebih dan laptop di kamar. Untung saya pulang kalau tidak sudah raib semua harta saya,” bebernya.
Sementara itu, warga setempat, Dimas mengatakan ketika mendengar teriakan ada maling, warga pun langsung mengejar. Karena panik, saat itu pelaku tercebur ke sungai.
Menurut dia, warga ketika itu tidak bertindak anarkis, sebaliknya malah meminta pelaku agar menyerah.
Satu warga kemudian ikut masuk ke air, dan menghampiri pelaku. Ternyata yang bersangkutan tak bisa lari akibat kakinya patah.
“Mungkin saat terjun kena batu. Kaki kanan bagian tulang kering patah,” kata Dimas.
Melihat maling yang sudah tak berdaya, warga kemudian menghubungi polisi. Warga juga meminta bantuan Pemadam Kebakaran Kota Semarang, untuk mengevakuasi korban dari sungai.
“Korban harus diangkat dari sungai ke jalan yang tingginya ada 3 meter. Kalau warga biasa tidak mampu karena perlu peralatan,” kata dia.
Tim Damkar Kota Semarang tiba di lokasi, kemudian mengevakuasi terduga pelaku. Pria bertato tersebut, kemudian dibawa Unit Reskrim Polsek Ngaliyan ke RS Tugu untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi juga membawa barang bukti berupa hasil curian berupa cincin dan satu tas ransel hitam untuk proses pemeriksaan lanjutan. (HS)