
HALO SEMARANG – Sejumlah warga menilai renovasi di kawasan Kota Lama Semarang tak memperhatikan keselamatan pengguna jalan dan warga sekitar. Sebab, beberapa titik ada yang berlubang dan tidak ada tanda peringatan.
Bahkan hal itu membuat mobil milik Marisiyana warga Cendrawasi 1 sempat terperosok beberapa waktu lalu. Hal itu terungkap dalam Sosialisasi Perencanaan Tata Ruang Kota Lama di Gedung Monod Diephuis, Kamis (31/1/2019).
“Radiator mobil rusak gara-gara terperosok lubang jalan. Saat itu Jalan Cendrawasih tergenang saat hujan, dan jalan yang berlubang itu tidak terlihat. Ketika saya lewat terperosok lubang jalan tersebut,” ujarnya.
Dia menerangkan, sebelum ada perbaikan area itu tidak pernah tergenang. Dia kecewa sejumlah jalan yang berlubang itu tidak diberi tanda yang membahayakan warga saat melintas.
Sementara Manajemen Konsultan PT Abipraya, M Soni mengatakan, revitalisasi Kota Lama dipastikan akan menjadikan kawasan ini setara dengan destinasi heritage lainnya di luar negeri. Meski demikian, warga dan pengusaha yang ada di kawasan tersebut diharap bersabar karena proses pembangunannya masih berjalan. Penataan kawasan Kota Lama ditargetkan pada Maret mendatang prosesnya sudah selesai dan sudah dapat dinikmati wisatawan.
“Memang saat ini belum selesai, masih banyak paving yang belum terpasang sempurna karena kami harus mengubahnya menjadi paving andesit agar terkesan alami,” terangnya.
Dijelaskan, beberapa hal yang menyebabkan pengerjaan ini molor adalah cuaca serta belum dipindahkannya beberapa utilitas. Utilitas milik PLN, Telkom, PDAM serta kabel internet baru dapat dipindahkan pada Oktober 2018 lalu.
Hal itu sangat mengganggu pengerjaan fisik. Selain itu, perubahan fisik seperti yang diminta Menteri PUPR, Basuki Hadi Mulyono, yakni mengubah paving menjadi andesit, sangat menyita waktu pengerjaan.
“Pekan depan Jalan Cendrawasih gantian yang akan kami tutup tapi mungkin sebagian sesuai saran warga,” tukasnya.
Ditambahkan, jika sudah rampung, nantinya Kota Lama akan secantik Kota Melaka di Malaysia. Bahkan tidak kalah dengan kota-kota di Spanyol dan Portugal.
Karenanya, dia berharap warga bersabar dan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap proses revitalisasi ini. Jika nanti sudah rampung, tak urung para warga dan pengusaha di Kota Lama pula yang akan merasakan dampak positif dari melimpahnya wisatawan yang datang ke sini.
“Persoalan debu akibat pembongkaran Jalan Suprapto sudah kami atasi. Soal lubang-lubang jalan yang belum tertutup akan segera kami atasi,” tukasnya.
Ditambahkan, nantinya tidak akan ada lagi kabel listrik dan telepon melintang di jalanan Kota Lama. Dengan demikian estetika kota akan lebih tertata lebih baik.
Staf Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan Kota Semarang, Zamronny menambahkan, pihaknya sudah menambahkan ketersediaan kantong parkir bagi pengunjung. Karenanya, seluruh pengunjung dan warga, harus memarkirkan kendaraan di titik yang disediakan.
“Kalau memang rumahnya tidak ada garasi, sebaiknya mobil diparkir di kantong parkir yang sudah disediakan. Kalau hanya berhenti sementara untuk menurunkan barang atau penumpang, tidak apa-apa. Pedestrian yang disiapkan juga bukan untuk lewat atau parkir kendaraan bermotor,” jelasnya.(HS)