in

Polri Gelar Operasi Cipta Kondisi Jelang Pemilu 2024

Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran, bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Apel Pembentukan Program Polisi RW, belum lama ini di halaman Balai Kota, Yogyakarta. (Foto : humas.polri.go.id)

 

HALO SEMARANG – Polri melakukan operasi cipta kondisi menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024. Sampai saat ini, tahapan Pemilu 2024 telah sampai pada verifikasi administrasi bacaleg.

“Mabes Polri kan sudah merancang operasi pengamanan pemilu. Nah, sebelum itu tentu kita akan melaksanakan operasi-operasi cipta kondisi,” kata Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran, Kamis (18/5/2023).

Menurut Fadil, Baharkam Polri yang membidangi fungsi preemtif dan preventif telah memberikan arahan kepada anggotanya, untuk membangun keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas.

“Cipta kondisi situasi kamtibmas yang kondusif. Antara lain apa ya seperti ini Polisi RW, Polisi Jaga Warga, Polisi Perintis Presisi, Polisi Pariwisata dan sebagainya,” jelasnya.

“Kehadiran polisi di tengah masyarakat lebih dekat dengan pendekatan bukan penegakan hukum,” kata Fadil Imran.

Sementara itu terkait pembentukan Polisi RW di Daerah Istimewa Yogyakarta, Fadil mengatakan kebijakan ini akan diterapkan secara bertahap di seluruh Indonesia. Sejauh ini telah diterapkan di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Seperti misalnya di sini di Jogja dulu, nanti habis itu baru di beberapa kabupaten juga, kemudian juga di wilayah Jawa Timur, semua polda rata-rata sudah ada pilot project, nanti setelah kemudian model Polisi RW, Polisi Jaga Warga ini sudah menemukan bentuknya yang lain (polda lain) bisa mungkin kemudian belajar dan mengisi,” paparnya.

Sebelumnya, Kabaharkam Polri, Komjen Pol Fadil Imran menyebut Polisi RW hadir sebagai wujud praktik pemolisian modern, yang bermuara dari hulu, yaitu pencegahan kejahatan melalui pendekatan nyata dengan masyarakat. Rabu (17/5/2023).

Menurut dia Polisi RW adalah semua anggota kepolisian yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal, bukan hanya bhabinkamtibmas. Mereka akan menjalankan fungsi polisi RW di tempat mereka tinggal saat ini.

Bila ada anggota yang sedang tugas di lain kota, maka dia akan menjadi Polisi RW di tempat tinggal dia bertugas atau berdinas.

Para Polisi RW diharapkan minimal seminggu sekali, dapat berkomunikasi, menjalin silaturahmi, menjadi kawan, jembatan, komunikator, fasilitator serta tempat curhat bagi warga di sekitar tempat tinggalnya, untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan ketidaktertiban dalam masyarakat.

“Sesuai arahan Bapak Kapolri, yang menekankan bahwa polisi harus dekat dengan masyarakat dan bersifat humanis. Maka ketika saya diamanahkan memimpin Jakarta, saya berupaya menjalankan perintah tersebut melalui beberapa program yaitu Kampung Tangguh Jaya, Vaksinasi Merdeka, Street Race, ADA Polisi, hingga malam pelayanan,” kata Fadil saat menghadiri apel pembentukan Polisi RW di Polda DIY, Rabu (17/5/2023).

Menurut Fadil dari keseluruhan program tersebut yang menjadikan anggota dekat, kenal bahkan akrab dengan warga, berbagai aksi kejahatan dapat dicegah, bahkan diturunkan angkanya seperti kejahatan jalanan, tawuran hingga 49%.

“Perjalanan dari pembentukan berbagai program Inilah yang kemudian menjadi embrio lahirnya Polisi RW di Jakarta, yang kemudian diapresiasi oleh Kapolri, untuk kemudian secara bertahap dijalankan secara nasional,” ungkap mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Fadil menjelaskan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu praktik pemolisian yang terbukti mampu mengurangi praktik kejahatan, menumbuhkan kepuasan masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan publik pada aparat ialah pemolisian komunitas (Community policing), yang berorientasi pada kedekatan polisi kepada masyarakat.

Dampak positif dari best practices pemolisian komunitas inilah yang juga dirasakan dampaknya di Indonesia, yang kemudian mewujud dalam program Polisi RW.

“Bila ditanya, apa itu Polisi RW, maka saya akan mengawali dengan mengajukan pertanyaan apakah teman-teman selama ini pernah mengenal seorang polisi di lingkungan tempat tinggal teman-teman? bahkan dekat dan akrab dengan polisi? Kalau jawabannya tidak, inilah mengapa Polisi RW kami bentuk. Polisi, sebagai bagian dari negara, seyogyanya hadir untuk melihat, mendengar dan melakukan pelayanan yang fokus pada upaya pencegahan kejahatan serta pelanggaran kamtibmas terjadi di masyarakat,” tambah Fadil yang telah 20 tahun sebagai anggota Polri banyak berkarir di Jakarta.

Lebih jauh Fadil menjabarkan proses Polisi RW mulai bertugas. Setiap wilayah kata dia, seperti Yogyakarta, Bandung, akan melakukan analisa, pemetaan, secara bertahap yang kemudian memilih kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk ataupun catatan aduan kamtibmas yang tinggi.

“Sebagaimana arahan Bapak Kapolri, saya akan terus turun ke bawah, melakukan berbagai evaluasi dan inovasi agar program ini tidak menjadi program lip service ataupun seremoni semata,” tutup Fadil. (HS-08)

DKP Kendal Peringatkan Nelayan Tak Dapat Rekomendasi Solar Subsidi Jika Tidak Lelang Ikan di TPI

Atase Polri Berkomitmen Cegah Perdagangan Orang