HALO SURAKARTA – Polresta Surakarta menggelar latihan pengendalian massa (Dalmas), di halaman Mapolresta Surakarta, Senin (14/04/2025), dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan personel menghadapi unjuk rasa hingga kerusuhan.
Latihan ini diikuti oleh puluhan personel, yang tergabung dalam Ton Dalmas awal dan lanjutan.
Kegiatan difokuskan pada penguatan formasi Dalmas awal dan lanjut, penggunaan perlengkapan Dalmas secara tepat, serta latihan skenario pengamanan unjuk rasa dengan pendekatan humanis dan terukur.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, menegaskan bahwa latihan ini bukan hanya bentuk kesiapan fisik, tetapi juga penguatan mental dan respons personel terhadap dinamika di lapangan.
“Latihan ini bertujuan untuk memastikan seluruh personel mampu bertindak cepat, tepat, dan profesional dalam menghadapi situasi kerumunan massa. Pendekatan humanis tetap menjadi prinsip utama kami, sesuai dengan kebijakan Polri yang Presisi,” kata dia, seperti dirilis humas.polri.go.id.
Dalam latihan tersebut, juga disimulasikan berbagai situasi yang berpotensi terjadi saat unjuk rasa, mulai dari aksi damai hingga potensi peningkatan eskalasi massa.
Personel dilatih untuk mampu membedakan pendekatan yang digunakan dalam tiap situasi, serta menjalin komunikasi yang efektif dengan para koordinator aksi.
Kapolresta menambahkan bahwa latihan akan terus dilakukan secara berkala agar setiap personel tetap siap menjalankan tugas kapan pun dibutuhkan.
“Dengan latihan rutin seperti ini, kita harapkan respons anggota di lapangan akan semakin sigap, namun tetap mengedepankan sikap santun dan profesional,” kata dia.
Sebelumnya Polresta Surakarta resmi membentuk Peleton Pengendalian Massa (Ton Dalmas), dengan mengusung konsep penanganan unjuk rasa yang lebih humanis, komunikatif, dan persuasif.
Pembentukan peleton dalmas ini merupakan bagian dari upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, serta merespons dinamika sosial masyarakat secara lebih bijaksana,
Pembentukan Ton Dalmas ini, juga merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menjaga hak demokratis warga negara, untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tanpa mengesampingkan aspek keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, menyampaikan bahwa pendekatan humanis menjadi kunci utama dalam setiap pelibatan personel di lapangan.
“Ton Dalmas ini kami bentuk bukan sekadar sebagai kekuatan pengamanan, tetapi sebagai representasi wajah Polri yang ramah, dialogis, dan siap menjadi penjaga demokrasi yang mengedepankan empati,” kata Kapolresta. (HS-08)