in

Polisi Tangkap Dua Pengeroyok Ade Armando, Semuanya Bukan Mahasiswa

Ade Armando dirawat di rumah sakit (Foto : tribratanews.polri.go.id)

 

HALO SEMARANG – Polisi menetapkan enam orang menjadi pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando. Dari enam orang itu, dua orang telah ditangkap dan empat lainnya masih diburu.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, seperti dirilis humas.polri.go.id, menyebutkan para tersangka tersebut bukan mahasiswa, melainkan wiraswasta. Mereka adalah Muhammad Bagja (sudah ditangkap), Komar (sudah ditangkap), Dhia Ul Haq, Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf

Sebelumnya, dalam informasi yang disampaikan laman resmi Polri, tribratanews.polri.go.id, disebutkan Ade Armando ikut hadir di Gedung DPR RI, untuk mendukung aksi mahasiswa.

Dari video yang beredar, Ade Armando kemudian didatangi oleh sekelompok orang, di antaranya dua wanita. Dua perempuan itu kemudian memprovokasi massa, dengan mengatakan bahwa Ade Armando munafik, buzzer, dan lainnya.

Ade Armando yang semula menanggapi dengan tersenyum, mulai terpancing emosinya. Saat itu dia ditenangkan dan dihalangi oleh seseorang. Namun orang-orang yang mengerumuni Ade Armando semakin banyak dan kemudian terjadi pengeroyokan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, dalam keterangannya, mengatakan akibat pemukulan tersebut, Ade Armando mengalami luka di bagian kepala dan langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Dalam ranah media sosial, Sigit Widodo melalui akun @sigitwid, mengungah kondisi Ade Armando di sebuah ranjang Rumah Sakit.

“Mohon doa agar Bang Ade Armando dapat segera pulih dan kembali beraktivitas. Meski luka parah, Bang Ade tetap tangguh dan semangatnya tidak terluka sama sekali,” ungkap Sigit Widodo dengan akun @sigitwid.

“Kita tunggu gerombolan yang mengeroyok beliau dengan brutal dan biadab untuk segera mempertanggungjawabkan perbuatannya,” lanjut Sigit Widodo lagi.

Unggahan Sigit ini pun disukai oleh lebih dari 2.000 warganet dan mendapat ratusan komentar.

Kekhawatiran adanya penyusup, sebelumnya sudah disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi, dengan mengingatkan jajarannya dan masyarakat.

“Tentunya, kita ingin mengamankan agar demo adik-adik mahasiswa, bisa berjalan dengan baik, tidak ada yang menyusup, dan tugas kita menjaga agar penyusup-penyusup itu bisa kami amankan (tangkap-Red),” kata Kapolri, Senin (11/4/22).

Polri juga mengutuk keras penganiayaan terhadap Ade. Dari video yang beredar, nampak bahwa para pelaku penganiayaan jauh dari mahasiswa.

Kejadian itu pun setelah pimpinan DPR dan Kapolri, turun dari mobil komando, setelah menerima tuntutan mahasiswa. Saat itu mahasiswa sudah berangsur meninggalkan gedung DPR.

Saat itulah para perusuh mengeroyok Ade Armando. Para pelaku tindakan anarkis itu, juga menyasar Polisi yang mengevakuasi korban.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr Drs H Mohammad Fadil Imran MSi, mengatakan enam anggotanya terluka parah saat menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.

Para perusuh ini juga mengadang dan menganiaya AKP Rudi Wira, personel polisi lalu lintas yang sedang mengurai kemacetan, karena massa perusuh masuk ke jalan tol.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @camerapenjurunews dan kemudian viral, terlihat sejumlah mahasiswa di lokasi kemudian melindungi polisi, dengan berusaha menghalau perusuh.

“Eh tahan, tahan, tahan, wey, jangan,” teriak mahasiswa.

Berkat bantuan para mahasiswa yang juga demonstran, akhirnya polisi tersebut dapat meninggalkan lokasi kerumunan dengan motornya. Beberapa mahasiswa tampak membentuk pagar demi memberi jalan bagi para polisi.

Menurut Kapolda Metro Jaya, dari semua rangkaian peristiwa itu, polisi menemukan bukti bahwa ada gerombolan yang menyusup dalam aksi demonstrasi mahasiswa.

Sementara berdasarkan pantauan dari media sosial, terdapat indikasi bahwa  provokator telah menyiapkan diri untuk menyerang petugas. Namun demikian, dia menegaskan bahwa para provokator tersebut, bukan merupakan bagian dari mahasiswa. Hal itu juga diperkuat dengan pernyataan BEM SI, bahwa demonstrasi berlangsung aman dan lancar, berkat adanya pengawalan polisi.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dr Dedi Prasetyo MHum MSi MM, memastikan polisi akan mengusut kasus pemukulan terhadap Ade Armando, dalam aksi unjuk rasa 11 April di Gedung DPR RI.

Kadiv Humas Polri, memastikan bahwa siapa saja yang terlibat akan diproses hukum.

Kadiv Humas Polri menyampaikan, kasus tersebut akan ditangani oleh Polda Metro Jaya sebagai kepolisian wilayah yang mengamankan jalan aksi unjuk rasa.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo SIK MTCP, hingga kemarin kondisi personel Polda Metro Jaya AKP Rudi Wira dalam kondisi stabil.

Seperti diketahui, AKP Rudi Wira menjadi korban perusuh, saat menjalankan tugas mengevakuasi kendaraan yang terjebak di tol.

“Pada saat itu saya sedang bersama Rudi Wira. Kami sedang berusaha mengevakuasi mobil-mobil yang terjebak di tol,” kata Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Senin, (11/04/22).

Dirlantas Polda Metro Jaya menuturkan awalnya aparat berusaha membubarkan sebagian pengunjuk rasa yang masuk ruas tol sehingga kendaraan terjebak kemacetan lalu lintas.

“Kami kemudian mengevakuasi kendaraan. Namun tiba-tiba kami diserang oleh massa liar yang berada di tol,” tegas Dirlantas Polda Metro Jaya. (HS-08)

Bagikan Bansos, Bupati Kudus Hartopo : Semoga Dapat Menopang Ketahanan Pangan Keluarga

Delapan Petinggi Adu Gagasan Desa Terbaik di Hadapan Bupati Jepara