KUDUS – Para pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Kudus, diminta tetap ekstrawaspada, agar lingkungan tersebut tak menjadi kluster baru Covid-19.
“Jangan sampai ada kluster baru di ponpes. Karena itu semua pihak perlu ekstra hati-hati dalam menjalankan aktivitas di ponpes ,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Dr Hartopo, saat menyerahkan bantuan APD secara simbolis untuk beberapa ponpes di wilayah kecamatan Jati di Ponpes Darusy Syifa Al Islam, desa Ploso, Kamis (5/11).
Menurut dia, penerapan protokol kesehatan secara ketat menjadi kunci utama dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Misalnya, pengecekan suhu badan sebelum santri masuk kelas, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan memakai masker.
“Bahkan ketika aktivitas makan, kita juga harus waspada. Cukup konsentrasi hanya untuk makan saja tidak perlu berbicara dengan teman. Kalau bicara, baru pakai masker,” ujarnya.
Selain itu, kedatangan Plt. Bupati Kudus tersebut sebagai upaya untuk tetap merawat tali silaturahmi dengan para kiai di Kudus. Tak hanya itu, pihaknya ingin memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran.
“Ya, alhamdulillah bisa silaturahmi dengan kiai alim ulama Kudus. Sekaligus saya memang ingin memastikan bantuan tepat sasaran,” katanya.
Terakhir, Plt. Bupati Kudus memohon maaf apabila terjadi keterlambatan dalam pemberian bantuan. Mengingat, adanya alokasi ulang anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Namun, pihaknya memastikan Pemkab Kudus tetap menjadikan bantuan kepada ponpes sebagai prioritas.
“Mohon maaf apabila ada keterlamatan. Namun, kami berupaya agar bantuan kepada ponpes tetap bisa dilaksanakan,” kata dia.
Untuk diketahui, bantuan APD di wilayah kecamatan Jati diperuntukkan bagi 7 ponpes. Bantuan berupa disinfektan, masker, dan perlengkapan penunjang lainnya. Jika tak ada aral melintang, bantuan tersebut juga akan disalurkan kepada ponpes di 9 kecamatan. (HS-08)