in

Perkuat Pertahanan dan Keamanan Negara, BSSN dan TNI Bentuk CSIRT Militer

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala BSSN Hinsa Siburian, dalam peluncuran Mil-CSIRT TNI, di aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, baru-baru ini. (Foto : bssn.go.id)

 

HALO SEMARANG – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), membentuk Military-Computer Security Insident Response Team, yang diberi nama Mil-CSIRT TNI.

Tim tersebut akan bertugas memperkuat kesiapan sistem pertahanan dan keamanan ruang siber Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pembentukan tim tanggap insiden keamanan siber ini kami harap dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi TNI dalam menjaga kedaulatan negara di ruang siber,” kata Kepala BSSN Hinsa Siburian, dalam sambutan peluncuran Mil-CSIRT TNI, di aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, baru-baru ini.

Hinsa berharap Mil-CSIRT TNI dapat berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh pemangku kepentingan keamanan siber di Indonesia. Hal itu terutama dalam menanggulangi dan memulihkan insiden siber. Dengan demikian Indonesia memiliki visibilitas menyeluruh terhadap aset siber, dalam bentuk aksi respon cepat, efektif, dan efisien.

“Ancaman terhadap keamanan siber dapat dikatakan sebagai ancaman militer atau non militer. Pada hakikatnya ancaman siber, dikategorikan sebagai ancaman hibrida. Tren global ancaman serangan siber, dibagi menjadi tiga kategori, yaitu  kontrol informasi, spionase, dan sabotase siber,” kata Hinsa, yang juga purnawirawan jenderal bintang tiga tersebut, seperti dirilis bssn.go.id.

Dia juga menyebut ancaman siber bisa datang dari orang, organisasi, atau negara lain. Dalam mengelola insiden siber di lingkungan TNI, kemampuan sumber daya manusia Mil-CSIRT TNI ini, menurutnya perlu terus ditingkatkan, melalui berbagai pelatihan.

“Perlu juga dilakukan simulasi penanganan serangan siber, dengan berbagai skenario, sehingga kita siap menghadapi segala serangan siber model apapun,” jelas Hinsa.

Sementara itu Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, menyebut Mil-CSIRT TNI tersebut sangat bagus. Saat ini (terkait dengan isu keamanan ranah siber) TNI masih memiliki keterbatasan termasuk Sumber Daya Manusia.

Andika Perkasa berharap BSSN dapat memandu TNI dengan mengirimkan timnya untuk selalu memberikan asistensi mengingat BSSN mempunyai link internasional dan sesehingga bisa mendapatkan update perkembangan (keamanan) cyber yang memang terjadi sangat cepat.

“Saya kira pembentukan MIL-CSIRT TNI ini kiranya dapat menunjukan betapa pentingnya kemampuan pertahanan dan keamanan di ruang siber TNI menurut BSSN sehingga membutuhkan kolaborasi yang kokoh mengingat saat perang terjadi cyber warfare sudah (mendahului) bertempur terlebih dahulu mendahului Alutsista hardware yang terkadang masih belum terlibat,” ujar Panglima TNI.

Andika Perkasa menyatakan terima kasih kepada BSSN karena bagi TNI menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, merupakan tugas pokok TNI.

Kegiatan launching terebut dihadiri oleh pejabat terkait dari BSSN dan TNI. Hadir juga Komandan Satsiber TNI Brigjen (Mar) Suaf Yanu Hardani, undangan dari Kepolisian RI, Kementerian Pertahanan RI, Badan Intelijen Negara, serta pengamat keamanan siber dari Institut Teknologi Bandung. (HS-08)

Siap Balik ke Oktagon pada Juni

Bupati Lantik 41 Pejabat, Dua di Antaranya Pejabat Tinggi Pratama