HALO PEKALONGAN – Memperingati Hari Batik Nasional (HBN) 2024, lebih kurang 1.500 warga, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pelajar di Kota Pekalongan melakukan aksi senam bersama.
Uniknya, dalam acara yang digelar oleh Dinparbudpora Pemerintah Kota Pekalongan, di halaman Museum Batik Pekalongan ini, Rabu (2/10/2024), peserta mengenakan kain batik dan berkebaya.
Meski mengenakan batik dan kebaya, peserta yang didominasi perempuan ini, antusias mengikuti gerakan instruktur.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo mengungkapkan bahwa acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Batik Nasional, yang diperingati setiap 2 Oktober.
Senam bersama yang oleh penyelenggara disebut sebagai flashmob ini, juga diikuti oleh para ASN di lingkungan kerja Kota Pekalongan.
“Flashmob ini diikuti oleh berbagai komunitas, pelajar, Dharma Wanita Persatuan, TP PKK, Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Pekalongan, OPD dan sebagainya sejumlah 1.500 orang,” kata dia, seperti dirilis pekalongankota.go.id.
Sekda Nur Pri menyebutkan, selain senam bersama dengan mengenakan pakaian batik, rangkaian kegiatan Hari Batik Nasional (HBN) di Kota Pekalongan diadakan pula kegiatan upacara, Pekalongan Batik Carnival pada 11 Oktober 2024, Pergelaran Wayang Milenial pada 5 Oktober 2024 dan kegiatan lain sebagainya yang bisa di lihat melalui instagram @ticpekalongan.
“Peringatan Hari Batik turut membantu roda perekonomian dari sektor batik serta sesuai tagline Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekalongan yaitu Mina Batik berarti mengembalikan kejayaan perikanan dan terus melestarikan industri batik,” kata dia.
Salah satu peserta dari KKI Pekalongan, Paula Wiwit Harsiwi mengaku senang bisa turut berpartisipasi dalam kegiatan memperingati Hari Batik ini.
Ia tidak merasa kesulitan mengikuti gerakan senam, meski menggunakan kebaya yang dipadupadankan dengan rok batik.
“Kami merasa nyaman – nyaman saja. Kali ini saya pakai kebaya yang dibalut dengan rok motif batik Sekar Jagat. Kami merasa bangga, Batik menjadi warisan budaya Indonesia dan sudah dipatenkan. Sebab, ada fenomena beberapa anak milenial yang meninggalkan busana tradisional sebagai ciri khas Indonesia khususnya kebaya. Padahal, kebaya ini bisa di mix and match dengan kain batik pasti akan menambah modis dengan mengutamakan kearifan lokal yang ada,” kata dia. (HS-08).