in

Pepadi Kota Semarang Dorong Generasi Muda Ikut Nguri-uri Warisan Seni Pedalangan

Ketua Pepadi Kota Semarag, Anang Budi Utomo menyerahkan potongan tumpeng kepada salah satu dalang muda, saat kegiatan Ulang Tahun Pepadi Kota Semarang yang ke 54 pada Sabtu (27/4/2025)

HALO SEMARANG – Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Semarang mendorong generasi Z untuk nguri-uri warisan seni budaya pedalangan. Diharapkan, nantinya generasi muda menjadi tonggak pelestari warisan budaya Jawa, yakni seni pedalangan.

Ketua Pepadi Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, saat ini tantangan penggerusan budaya lokal Nusantara sangat kuat, sehingga perlu upaya untuk melestarikan budaya pedalangan. Sehingga momentum ulang tahun Pepadi ke-54 menjadi kesempatan baginya untuk menggerakkan para dalang muda semakin mencintai seni pedalangan.
Bahkan, dirinya menyerahkan langsung potongan tumpeng ulang tahun kepada para dalang muda sebagai simbol keberlanjutan pedalangan.

“Tumpeng saya serahkan ke anak muda. Kita punya beberapa dalang muda hasil dari pembinaan dalang-dalang muda di Kota Semarang,” papar Anang, saat kegiatan tasyakuran hari ulang tahun Pepadi Kota Semarang, di Pendopo Kautaman, Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (27/4/2025).

Lebih lanjut, Anang yang juga anggota DPRD Kota Semarang tersebut mendukung sanggar-sanggar seni untuk terus maju melestarikan seni budaya pedalangan.

Dalam rangka nguri-uri seni budaya, pihaknya menambah sanggar seni yakni Sanggar Seni Kautaman yang bisa dimanfaatkan anak-anak muda maupun yang sudah senior untuk lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya di nusantara khususnya pewayangan.

“Ini milik pribadi, tapi kami persilakan teman-teman atau masyarakat pecinta budaya menggunakan tempat ini sepanjang untuk latihan, gladen, dan sebagainya,” ujar Anang.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Sarosa mengapresiasi upaya Pepadi Kota Semarang dalam menggerakkan para generasi muda mencintai seni pewayangan. Pihaknya juga sangat mendukung pendirian sanggar ini. Dia berharap dapat memunculkan kader-kader generasi muda yang senang terhadap seni budaya Jawa.

“Ini tempat untuk pengembangan tradisi seni pedalangan dan karawitan. Sehingga bisa memunculkan kader-kader muda yang senang terhadap seni budaya Jawa,” ungkapnya.

Sarosa menambahkan, Pemerintah Kota Semarang juga memiliki program untuk menggaet generasi muda cinta seni budaya pewayangan. Pihaknya menyediakan wadah latihan di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Selain itu, lanjut Sarosa, Disbudpar juga menggelar festival serta pentas untuk generasi muda. Mulai dari festival dalang anak dan remaja serta menggelar kegiatan wayang kulit setiap malam Jumat Kliwon.(HS)

Kalahkan Samator, Bhayangkara Berpeluang Lolos Grand Final

Pesan Menag di Dharmasanti Nasional, Pererat Hubungan Sosial dan Lingkungan