
HALO SEEMARANG – Kota Semarang memilih tema fashion dan heritage dalam nominasi Kota atau Kabupaten (KaTa) Kreatif Indonesia. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu usai focus group discussion (FGD) penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia 2019 di Situation Room, Rabu (12/6/2019).
Menurutnya alasan mengolaborasikan fashion dengan heritage karena jika hanya fashion saj, maka tentunya akan kalah dari kota lain.
“Jika hanya fashion saja kami banyak kompetitor dengan kota lain yang tentunya sudah luar biasa. Sehingga kami sepakat kolaborasi fashion dan heritage,” ujarnya.
Ita sapaan akrabnya mencontohkan kebaya sebagai pakaian tradisional bisa dikreasikan menjadi gaun pesta dan gaun malam. Salah satu pemrakarsanya yakni desainer asal Kota Semarang yakni Anna Avantie.
“Kami kolaborasikan dengan Kota Lama karena di sana sekarang banyak kegiatan menarik dan unik. Kota Lama sebagai satu sentral atau pusat untuk mengembangkan fashion dan ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Dia menerangkan, peserta yang masuk mengikuti nominasi tersebut di antaranya, Malang, Surakarta, Majalengka, Yogyakarta, Makasar dan Medan.
“Usai FDG ini kami akan membenahi beberapa sektor yang dinilai kurang,” katanya.
Salah satu tim Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Yuliaan Rini Dwi Yuliandari menerangkan, Kota Semarang memiliki modal kuat dalam ajang ini. Salah satunya sudah terbentuk komite ekonomi kreatif yang jadi penggerak kegiatan.
Ita berharap nantinya dengan bekal dan tema tersebut Kota Semarang bisa menempati empat besar dalam ajang tersebut.
Pemerintah Kota Semarang juga sudah memiliki awareness dan mendukung berbagai kegiatan ekonomi kreatif. Ditambah, Kota Lama yang memiliki daya tarik tinggi untuk dijual kepada wisatawan.
“Apalagi Kota Lama merupakan kawasan heritage. Selain itu banyak juga sumber daya manusia yakni para desainer yang berkiprah di kancah nasional maupun internasional. Selain itu banyak perguruan tinggi dan akademisi,” tandasnya.(HS)