HALO SEMARANG – Pertunjukan tari jaran kepang atau kuda lumping dalam Panggung Kahanan sesi 7 yang digelar di Komplek Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Senin (18/5/2020), menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Biasanya, kesenian yang dimainkan oleh kaum lelaki itu, kali ini dimainkan oleh perempuan.
Lima penari perempuan yang tergabung dalam Sanggar Tari Rawa Pening dari Ambarawa, menampilkan tarian dengan gestur tubuh yang enerjik, begitu juga saat memainkan kuda lumpingnya.
Mereka mengusung lakon Laskar Nyi Gadung Melati, yang diyakini warga Kabupaten Semarang sebagai cikal bakal atau sesepuh wilayah tersebut. Sehingga tarian yang diciptakan salah satunya untuk melestarikan cerita tersebut.
Ketua Paguyuban Kendali Sodo, yang menaungi Sanggar Tari Rawa Pening, Sudarso Sukristanto menuturkan, bahwa Nyi Gadung Melati adalah legenda yang dihormati di daerahnya.
“Nyi Gadung Melati itu legenda tapi benar-benar ada sejarahnya, karena makamnya juga ada. Ia merupakan cikal bakal di daerah kami,” ujarnya.
Sehingga, Paguyuban Kendali Sodo mencoba melestarikan sekaligus mengenalkan cerita sejarah itu melalui kesenian kuda lumping.
“Kami membentuk kesenian kuda lumping ini salah satunya untuk melestarikan cerita Nyi Gadung Melati,” paparnya.
Dalam Panggung Kahanan kali ini juga dimeriahkan kesenian tari Sekar Mayang yang dibawakan oleh Asri Mawasti Studio. Tak kalah menarik, juga penampilan SMG48 band, Vandemi Band, Sangkala band dengan lagu Iwan Fals.
Selain itu, pembacaan puisi dari sejumlah penyair seperti Timur Sinar Suprabana, Fransisca Ambar K, dan Imam Subagyo juga memeriahkan acara itu.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, bahwa Panggung Kahanan diciptakan untuk memberi ruang bagi seniman agar tetap berkarya di tengah pandemi.
“Bentuknya kesenian daring. Jadi Panggung Kahanan ini bisa disaksikan di live YouTube, Instagram dan juga Satelit TV,” jelasnya.
Ditambahkan, panggung ekspresi tersebut diwarnai berbagai genre kesenian, terutama yang ada di Jawa Tengah.
“Panggung Kahanan untuk semua genre kesenian. Ada kesenian tradisi, teater, musik, tari dan sastra,” tandasnya.(HS)