HALO SEMARANG – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang tahun ini akan melanjutkan penataan makam tokoh ulama KH Sholeh Darat di kompleks TPU Bergota, Kota Semarang.
Tahun 2021 lalu, pengerjaan berupa gapura makam telah rampung. Tahun ini pemugaran dilanjutkan pemugaran bagian cungkup atau joglo dan akses jalan masuk ke makam KH Sholeh Darat. Sedangkan anggaran untuk pemugaran makam tersebut dianggarkan Rp 1 miliar.
Sekretaris Disperkim Kota Semarang, Saelan mengatakan, pemugaran makam tokoh ulama KH Sholeh Darat akan dimulai pada akhir bulan Maret ini dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar.
Dikatakan Saelan, Pemkot Semarang melalui Disperkim merehab makam tokoh ulama besar ini agar terlihat semakin bagus.
“Apalagi KH Sholeh Darat adalah seorang ulama tersohor tidak hanya di Semarang saja, tapi juga sampai ke mancanegara sudah banyak peziarah yang datang ke sana. Tentu menjadi perhatian bapak wali kota sehingga menunjuk Disperkim untuk merehap makamnya,” terangnya, saat sosialisasi penataan makam KH Sholeh Darat kepada para ahli waris terdampak di kantor Sekretariat PCNU Kota Semarang, Rabu (9/3/2022).
Dijelaskan, pemugaran makam akan selesai direncanakan dalam waktu empat bulan kedepan.
“Pemugaran tersebut berupa pembuatan akses jalan masuk ke makam Sholeh Darat dan bagian cungkup atau jogjo. Anggaran sebesar Rp 1 miliar itu, nantinya meliputi untuk pembuatan akses jalan masuknya serta bagian joglo dan selasarnya,” katanya.
Dia juga menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan meminta izin kepada para ahli waris dari makam sekitar yang terkena dampak pemugaran.
“Kami akan merapikan makam di sekitar makam KH Sholeh Darat, yakni bagian kijingnya terutama yang terkena dampak. Sekitar maksimal 20 centimeter dirapikan untuk membuka akses jalan masuk ke makam,” paparnya.
Ditegaskannya, bahwa pihaknya tidak akan merelokasi atau memindahkan makam namun hanya merapikan.
Ketua PCNU Kota Semarang, KH. Anasom mengatakan, dengan pemugaran berupa joglo makam KH Sholeh Darat ini nantinya bisa semakin membuat representatif dan nyaman bagi peziarah. Sehingga saat menggelar haul KH Sholeh Darat peziarah lebih khusyuk dan lebih lapang.
“Memang nantinya ada beberapa makam di sekitarnya yang harus dirapikan kijingnya atau bangunan diatas makam supaya ada akses jalan. Karena saat ini jalan di sana sulit. Bukan memindahkan makam, hanya merapikan kijingnya yang terkena jalur itu,” katanya.
Harapannya, pengelolaan makam KH Sholeh Darat mengikuti tempat makam auliya yang lainnya, istilahnya pemangku makam.
“Sebelumnya kami akan konsultasikan kepada wali kota dan masyarakat sekitar. Misalnya, terkait lokasi parkir peziarah, sebenarnya pengelolaan wisata religi yang ada boleh berjauhan dari situs, di beberapa tempat ada ojeknya, sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar,” terangnya.
Sementara itu, akademisi sekaligus dosen arsitektur Undip, Indri Astjario mengatakan, secara teknis terkait pembuatan akses jalan masuk makam paling tidak ada pegangan tangan di setiap tanjakan, memudahkan disabilitas yang ikut berziarah. Dan akses jalur masuk makam bisa dilewati disabilitas menggunakan kursi roda, intinya memudahkan peziarah.
“Bagaimanapun makam KH Sholeh Darat didatangi banyak peziarah, sehingga memudahkan peziarah untuk masuk makam perlu diperhatikan. Saya mendukung adanya pemugaran agar keberadaan makam ini bisa jadi tempat wisata religi sekaligus untuk memuliakan tokoh ulama,” katanya. (HS-06)