in

Pemkot Semarang Mulai Anggarkan Sekolah Swasta Gratis, Nilainya Rp 5,4 Miliar

Suasana pembelajaran di sebuah sekolah madrasah di Jawa Tengah.

 

HALO SEMARANG – Anggaran dana Pendampingan Bantuan Operasional Pendidikan P BOP, untuk program sekolah swasta gratis pada 2020 sebesar Rp 5,4 miliar bagi 41 sekolah, dinilai masih kecil jika dibandingkan total jumlah sekolah yang ada di Kota Semarang. Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi D DPRD, Anang Budi Utomo, Jumat (22/11/2019).

“Baru sekitar 7 persen, dari jumlah total sekolah yang ada, tapi secara bertahap akan terus kami tingkatkan,” katanya.

Dikatakan Anang, program P BOP ini bertujuan agar sekolah swasta memiliki kemampuan dalam memenuhi standar kualitas minimal pendidikan. Sehingga sekolah swasta yang lain juga dapat berprestasi, seperti pada sekolah negeri maupun sekolah swasta yang hanya tertentu saja.

“Anggaran ini mengacu pada Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang ada di sekolah negeri. Diperuntukkan membantu pembiayaan bagi anak usia sekolah yang berasal dari keluarga tidak mampu,” imbuh Anang.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, anggaran tersebut berlaku untuk tingkat TK, SD, dan SMP. Adapun jumlah sekolah swasta gratis ini ada 41 unit.

“Terdiri atas tujuh TK, 14 SD, dan 20 SMP. Pembagian anggarannya, sebesar Rp 360 juta untuk TK, Rp 1,89 miliar untuk SD, dan Rp 3,15 miliar untuk SMP. Sedangkan besaran BOP tingkat TK sebesar Rp 1,2 juta/tahun untuk 300 siswa, SD/MI Swasta senilai Rp 1,5 juta/tahun untuk 2.100 siswa, dan SMP/MTs Swasta sebesar Rp 1,8 juta/tahun untuk 1.050 siswa,” ujar dia.

Program ini, lanjut dia, diawali dengan diberlakukan bagi sekolah swasta tertentu saja. Berawal dari beberapa sekolah swasta yang mengajukan diri bagi program ini, kemudian diverifikasi jumlahnya.

“Sebenarnya angka putus sekolah di Kota Semarang tergolong kecil. Jumlahnya hanya mencapai puluhan orang saja. Itu karena saat ditemukan anak putus sekolah, maka langsung dicarikan solusinya dengan memasukkannya kembali ke sekolah. Syaratnya, dia merupakan warga Kota Semarang,” terang dia.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan, dirinya ingin membuat agar sekolah swasta mampu bersaing secara kualitas dengan sekolah negeri. Jika dapat bermanfaat dan berjalan dengan baik, lanjut dia, pihaknya akan menambah kuota dan anggaran bagi program sekolah swasta gratis tersebut pada 2021.

“Kami ingin agar kesenjangan antara sekolah swasta dan negeri jadi semakin dekat atau merata. Kami pun berusaha membantu sekolah-sekolah swasta, khususnya yang mengalami kekurangan peserta didik dan rata-rata berasal dari kalangan keluarga tidak mampu,” ujar pria yang biasa disapa Hendi tersebut.

Di sisi lain, BOP akan membantu sekolah swasta yang mengalami kesulitan untuk biaya operasional sekolah. Termasuk dalam pemberian gaji bagi guru-gurunya. Selain itu, ujar dia, pembangunan infrastruktur bagi program sekolah swasta gratis juga akan dilakukan. Seperti halnya hibah bangunan.

“BOP untuk sekolah swasta gratis nantinya tidak akan ada uang gedung dan SPP bagi peserta didiknya,” terang Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.(HS)

Pacu Siswa Tertantang dalam Pembelajaran, Guru Diajak Terapkan Program “MIKIR”

Kejuaraan Sepatu Roda Semarang Open Wali Kota Cup 2019 Digelar di Simpanglima