in

Pemkot Pun Kini Gencar Tanam Tabebuya

Penyiraman tanaman tepi jalan umum yang dilakukan petugas PU Kota Semarang.

 

SEMARANG – Belakangan ini bunga tabebuya di Surabaya tengah menjadi viral di berbagai sosial media. Pasalnya bunga tabebuya di Surabaya ini membuat tampilan Kota Pahlawan ini makin cantik bagaikan musim semi di Jepang.
Karena bunga Tabebuya di Surabaya ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini semakin banjir pujuan dari para netizen.
Ternyata, di Kota Semarang sejak beberapa tahun terakhir juga gencar menanam tanaman asal Brasil yang mirip bunga sakura ini. Sayangnya penananaman terlambat berbunga, sehingga kalah cepat memperoleh pujian dibanding Surabaya.

Pohon mirip bunga sakura di Jepang yaitu tabebuya sudah ditanam di sejumlah ruas jalan Kota Semarang sejak dua tahun lalu. Bahkan sepanjang 2018, Pemerintah Kota Semarang telah menanam 1.000 pohon untuk mempercantik kota.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Iswar Aminuddin menuturkan, Pemerintah Kota Semarang telah menanam beberapa jenis pohon termasuk tabebuya yang memiliki bunga mirip dengan sakura yang ditanam untuk mempercantik kawasan kota.

“Tabebuya dipilih karena bunganya yang indah berwarna-warni seperti bunga sakura di Jepang. Tanaman ini sudah viral di Surabaya. Tapi sebenarnya kami juga sudah menanamnya. Memang butuh waktu sekitar lima tahun untuk berbunga,” tuturnya belum lama ini.

Tabebuya (Chrysotricha) adalah jenis tanaman yang berasal dari Brasil yang termasuk jenis pohon besar dan mirip dengan tanaman sakura.

Pilihan warna bunga dari tabebuya juga bermacam-macam, mulai putih, merah muda, ungu, dan merah yang memberikan banyak warna untuk mempercantik kota. Iswar berharap pohon tabebuya ini bisa memberikan kesan indah dan cantik dengan bunganya yang berwarna-warni sebagaimana sudah demikian populer di Surabaya.

“Saat ini memang belum berbunga. Namun bisa dilihat hasilnya sampai tiga hingga lima tahun ke depan,” ujarnya.

Pohon ini sudah ditanam di sejumlah jalan protokol seperti Jalan Madukoro, Jalan Pemuda, dan lainnya. Selain tabebuya, tanaman kayu-kayuan juga menjadi pilihan untuk peneduh kota, seperti mahoni dan trembesi yang akan segera ditanam di beberapa jalan protokol.

Dia mengatakan, ada anggaran sekitar Rp 1 miliar untuk penanaman berbagai jenis pohon terutama di jalan-jalan protokol.

Iswar memaparkan, sepanjang 2018 pihaknya telah menanam hampir 1.000 pohon. Untuk tahun 2019 mendatang, dia menyiapkan sampai 5.000 pohon yang akan ditanam.

Jalan Madukoro, kata dia, baru saja dirampungkan peningkatan kualitas jalannya oleh Dinas PU dan masih tampak gersang sehingga akan segera dilakukan penghijauan.

“Kurang lebih ada 350-an pohon yang ditanam sepanjang Jalan Madukoro,” katanya.

Dia menambahkan, penanaman pohon ini adalah bagian dari upaya peremajaan. Sebab banyak pohon di Kota Semarang yang sudah berusia tua dan rawan roboh. Oleh sebab itu, pihaknya mengganti dengan pohon baru sebagai peneduh dan untuk mempercantik Kota Semarang.(Halo Semarang)

Johar Lin Eng Ternyata Pernah Disanksi Seumur Hidup oleh PSSI

Pemkot Targetkan Bangun 16 Lapangan Futsal Rumput Sintetis