HALO SEMARANG – Pengerjaan pembangunan fisik Taman Jrakah yang berada di pertigaan traffic light Jrakah Kecamatan Tugu, tepatnya di dekat Pasar Jrakah ditargetkan akan dilaksanakan pada tahun ini.
Nantinya, taman yang dihiasi dengan sebuah monumen perjuangan pahlawan itu akan dipindahkan menjadi berdekatan dengan bangunan Kampus I UIN Walisongo.
Kabid Pertamanan dan Pemakaman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Murni Ediati mengatakan, pembangunan taman ini dilaksanakan secara bertahap menggunakan anggaran CSR dari pihak swasta yaitu BSB (Bukit Semarang Baru). Pengerjaan fisik taman pasif ini ditargetkan tahun ini.
“Pembangunan Taman Jrakah targetnya tahun ini sekaligus untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH). Sedangkan untuk anggaran pembangunan taman tersebut dari BSB,” terangnya, Rabu (2/3/2022).
Dikatakan Pipie, sapaan akrabnya, taman ini nantinya hanya sebagai taman pasif karena posisinya berada di akses jalur cepat Pantura. Sehingga tidak ada kegiatan maupun fasilitas akses khusus menuju ke Taman Jrakah.
“Taman ini hanya berfungsi untuk resapan air, estetika kota dan penyerapan CO2. Nanti akan ditanami pohon-pohon besar seperti pinus dan pule,” imbuhnya.
Adapun konsep Taman Jrakah, kata Pipie akan didesain dengan permainan lampu dan tulisan nama taman tersebut. Saat ini kabel-kabel di sana sudah dikerjakan dipindah ke tepi jalan.
“Awalnya kami akan memakai sistem ducting atau kabel bawah tanah namun anggarannya terlalu besar,’’ katanya.
‘’Untuk materi monumen tugu perjuangan pahlawan juga akan dipindahkan dari tempat semula. Kami sudah memberikan batasan waktu selama 30 hari setelah sosialisasi kepada organisasi masyarakat maupun pihak lainnya. Sampai batas waktu tersebut tidak ada komplain yang masuk terkait rencana menggeser monumen ini,” tambahnya.
Sebelumnya, menurut Arkeolog Semarang, Tri Subekso mengatakan, jika dibandingkan dengan monumen Tugumuda, monumen Pahlawan di Taman Jrakah ini kurang ikonik. Meski begitu, pembangunan monumen itu punya nilai sejarah yang penting bagi masyarakat sekitar lokasi tersebut pada saat peristiwa itu.
“Dari literatur yang ada monumen ini diresmikan pada 10 Nopember tahun 1973. Dari bentuknya monumen Taman Jrakah berupa tugu setinggi sekitar 6 meter,” jelasnya.
Dikatakan Subekso, memang taman ini berada di jalur Pantura, sehingga akan lebih baik jika pindahkan agar menjadi representatif dan nyaman untuk ruang publik. (HS-06)