HALO KENDAL – Dilaksanakannya kegiatan berdasarkan unit kompetensi calon tenaga kerja, diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kendal.
Hal tersebut disampaikan Kepala UPTD Balai Latihan Kerja Kendal, Hendro Setiyo Utomo, usai pembukaan Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi, di Gedung BLK Kendal, Selasa (8/8/2023).
“Program yang dilaksanakan ada sepuluh kelas, dengan masing-masing kelas ada 16 peserta. Jadi total ada 160 peserta yang mengikuti program ini,” ujarnya.
Hendro menjelaskan, dari sepuluh kelas tersebut dibagi dalam lima kejuruan. Yaitu, untuk menjahit dan operator garmen enam kelas, menjahit pakaian sesuai stelan satu kelas, instalasi telepon selular satu kelas, las satu kelas dan sepeda motor injeksi satu kelas.
“Pelatihan ini full menggunakan dana APBD atau dari DBHCHT. Kami juga telah menseleksi sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan RI. Dimana dengan dana DBHCHT ini pesertanya adalah dari buruh pabrik rokok atau keluarga petani tembakau,” jelasnya.
“Kemudian kami juga sudah berkolaborasi dengan Kawasan Industri Kendal, nantinya hasil dari pelatihan ini, kita berupaya bisa menyalurkan peserta di beberapa perusahaan,” imbuh Hendro.
Selain itu, lanjutnya, beberapa peserta yang ingin melanjutkan wirausaha, ada beberapa kejuruan yang memang disediakan untuk peningkatan wisausaha peserta.
Hendro membeberkan, lamanya waktu pelaksanaan pelatihan, yaitu untuk garmen selama 23 hari, kemudian kejuruan lainnya selama 33 hari.
“Ya rata-rata waktu pelatihan satu bulan lah, dengan waktu pembelajaran delapan jam per hari,” bebernya.
Hendro menambahkan, pelatihan sudah ada yang dilaksanakan sebelumnya, yaitu di LPK swasta, dengan empat kelas.
“Kalau yang BLK Kendal ya mulai dibuka hari ini. Nantinya para peserta akan mendapatkan sertifikat kelulusan dan uji kompetensi atau uji sertifikasi dari lembaga sertifikasi profesi dari BNSP Jakarta,” imbuhnya.
Hendro berharap, pelatihan dapat bermanfaat bagi masyarakat Kendal, khususnya usia-usia produktif, supaya mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing.
“Jadi tidak hanya sebagai penonton di negerinya sendiri,” tandasnya.
Sementara salah seorang peserta, Reni Anggraeni, warga Desa Jenarsari, Kecamatan Gemuh, Kendal berharap, dengan mengikuti pelatihan sesuai kompetensi, dirinya bisa mendapatkan pekerjaan di Kawasan Industri Kendal
“Saya mengikuti pelatihan menjahit di program dari BLK Kendal ini. Semoga saya bisa mendapatkan pekerjaan di KIK atau industri garmen lainnya,” ungkap Reni. (HS-06)